BI Luncurkan Buku Perjuangan Pendirian Bank Sentral

iVooxid, Jakarta - Bank Indonesia (BI) pada Senin (8/8/2016), meluncurkan buku mengenai Perjuangan Pendirian Bank Sentral yang juga ditujukan untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 pada 17 Agustus 2016.

Pada kesempatan itu, BI juga meluncurkan buku Mengupas Kebijakan Makroprudensial dan menyelenggarakan Konferensi Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan (BEMP).

Gubernur BI Agus Martowardojo dalam sambutannya, mengatakan peluncuran buku mengenai perjuangan pendirian bank sentral dimaksudkan untuk menyebarluaskan wawasan sejarah mengenai peran penting bank sentral di bidang moneter, sistem pembayaran dan pengaturan industri perbankan, saat pertama kali didirikan.

Pendirian Bank Indonesia diresmikan pada 1953 menggantikan bank sentral De Javasche Bank yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1828.

"Bank Indonesia saat didirikan juga memiliki isu-isu untuk ditangani, salah satunya untuk memastikan penggunaan mata uang rupiah di Indonesia, karena saat itu sangat penting sehabis masa penjajahan," ujarnya.

Adapun buku mengenai kebijakan makroprudensial, ujar Agus, ditujukan untuk menerangkan peran kebijakan makroprudensial dari bank sentral tehadap perekonomian domestik.

Sedangkan Konferensi BEMP yang ke-10 pada tahun 2016, Agus menjelaskan konferensi tersebut ditujukan agar para peneliti dari BI maupun lembaga lainnya dapat mempresentasikan dan bertukar pikiran serta pengalaman.

"BI senantiasa mengambil kebijakan selalu berdasarjan riset. Peneliti antarotoritas, akademisi diharapkan dapat menghasilkan masukan yang berharga bagi penyusunan kebijakan ke depan," ujar Agus.

Peluncuran buku dan konferensi BEMP juga dihadiri oleh Mantan Gubernur BI antara lain Rahmat Saleh, Arifin M. Siregar, Adrianus Mooy, Syahril Sabirin dan Burhanuddin Abdullah. (ant)