May 13, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BI: Kalau Tak Ada Kenaikan Suku Bunga Kemarin, Cerita Rupiah Hari Ini Akan Lain...

IVOOX.id, Jakarta - Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menyatakan, rupiah bisa tertekan lebih dalam pada perdagangan Kamis (16/8) jika saja bank sentral tidak menaikkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen pada Rabu (15/8) kemarin.

Kenaikan suku bunga acuan, kata Dody, yang sudah terakumulasi tahun ini sebesar 125 basis poin itu untuk memberikan sinyal ke pasar bahwa bank sentral tetap ingin menjaga daya tarik aset-aset berdenominasi rupiah, dan tetap menjaga prioritas stabilitas perekonomian. "Kenaikan itu sudah membantu untuk menahan lebih dalam untuk rupiah. Kalau kemarin tidak ada kenaikan, mungkin ceritanya akan lain," kata dia, di Gedung DPR/MPR, Kamis.

Dody mengklaim tekanan ekonomi eksternal masih menjadi biang keladi penyebab nilai tukar rupiah masih melemah hari ini. Otoritas moneter, kata dia, akan tetap menstabilisasi nilai tukar di pasar agar rupiah tidak lebih jauh melemah dari fundamentalnya. "Ini (rupiah) saat ini sudah di luar fundamentalnya," katanya.

Dia menjelaskan, stabilisasi yang dilakukan BI melalui intervensi adalah ketika nilai tukar rupiah di pasar sudah terlalu jauh dari fundamentalnya. Intervensi BI bisa melalui pasar valuta asing maupun obligasi.

Jika nilai tukar mulai bergerak stabil, bank sentral akan mengurangi intervensinya dan membiarkan mekanisme pasar berjalan dengan baik.

Nilai tukar rupiah di pasar spot pada Kamis ini, kembali melemah ke batas psikologis Rp14.600 per dolar AS. Kamis ini, saat penutupan pasar, rupiah menurun sebesar 10 poin ke level Rp14.603 per dolar AS.

0 comments

    Leave a Reply