September 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BI Isyaratkan Masih Ada Ruang Pelonggaran Moneter

IVOOX.id, Jakarta - Meski menahan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate di angka 5% hai ini, Kamis (21/11), Bank Indonesia memberi sinyal masih ada ruang pelonggaran kebijakan moneter termasuk melalui instrumen suku bunga acuan dalam beberapa waktu ke depan, dengan mencermati dinamika perekonomian global dan penyesuaian ekonomi domestik.

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (21/11), menekankan arah kebijakan Bank Sentral saat ini tetap akomodatif. Sikap akomodatif itu dikatakan Perry setelah Bank Sentral memilih untuk menahan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" sebesar lima persen pada November 2019.

Untuk "mengkompensasi" penahanan suku bunga acuan itu, Bank Sentral menginjeksi stimulus terhadap perekonomian dengan penurunan Giro Wajib Minimum Rupiah sebanyak 0,5 persen menjadi 5,5 persen di bank umum dan 4,5 persen di bank syariah.

Relaksasi GWM sebesar 50 basis poin itu, diklaim Perry, akan mengguyur industri perbankan dengan likuiditas sebanyak Rp26 triliun, yang berlaku mulai 2 Januari 2020.

Ke depan, Perry masih membuka ruang relaksasi kebijakan baik melalui instrumen moneter maupun instrumen makroprudensial.

"Ke depan, BI akan mencermati ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan akomodatif untuk menjaga jaga inflasi dan stabilitas eksternal serta mendukung momentum pertumbuhan ekonomi. Bentuknya bisa kebijakan moneter, makroprudensial, maupun yang lain-lain," ujar Perry.

GWM adalah rasio dari total dana pihak ketiga perbankan yang harus dipelihara oleh perbankan pada saldo rekening BI. Dengan diturunkannya rasio GWM, maka dana yang disimpan perbankan di BI akan lebih kecil, dan sebaliknya dana yang dapat disalurkan perbankan sebagai kredit ke debitur lebih besar. Dengan penurunan GWM ini, BI berharap kredit dapat tumbuh lebih baik dan dapat mendorong perekonomian.

"Sehingga sampai kuartal I/2020 tentu saja tidak perlu khawatir dana itu ditambah dan siap menyalurkan kredit," kata Perry, dikutip Antara.


0 comments

    Leave a Reply