May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BI Imbau Masyarakat Waspadai Uang Palsu Jelang Lebaran

IVOOX.id, Jakarta - Kepala Bank Indonesia  Perwakilan Provinsi Papua, Joko Supratikto tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai peredaran uang palsu menjelang Lebaran. Terutama saat melakukan penukaran uang recehan di tempat-tempat yang tidak resmi.

Meski begitu, Joko mengungkapkan, saat ini peredaran uang palsu di Provinsi Papua secara khusus sudah sangat minim, atau rasio perbandingan keberadaan uang palsu yang tercatat di Bank Indonesia dengan uang asli itu bisa dikatakan tidak ada kenaikan yang signifikan.

“Kita melihat, peredaran uang palsu di Papua ini secara khsusus, tidak akan ada kenaikan yang terlalu signifikan baik itu menjelang hari raya Idul Fitri maupun Pilkada 2018 ini. Akan tetapi tetap saja harus diwaspadai, jangan sampai kita menukar uang dapatnya uang palsu,” ujar Joko kepada wartawan di Jayapura, Rabu (30/5).

Demi terhindar dari peredaran uang palsu tersebut, Joko mengimbau agar masyarakat yang ingin melakukan penukaran uang, bisa dilakukan di tempat-tempat resmi yang telah disebar oleh Bank Indonesia di beberapa titik lokasi penukaran uang. Selain itu, dirinya menambahkan, agar saat melakukan penukaran uang, masyarakat diharapkan selalu melakukan pengecekan terlebih dahulu melalui metode 3D, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.

“Memang kualitas uang palsu yang beredar saat ini itu hampir mirip dengan uang yang asli. Dan jika masyarakat menemukan uang yang diragukan keasliannya itu, bisa langsung segera melaporkannya ke BI, agar kami juga bisa melakukan penelitian akan asal muasal peredaran uang itu sendiri, karena biasanya nomor seri uang palsu itu akan sama pada setiap cetakannya. Mereka biasanya tidak akan membuat nomor seri uang palsu itu dengan nomor yang berbeda, karena jika berbeda maka biaya cetakannya juga akan semakin mahal. Jadi nomor seri tertentu itu, kita sudah mengetahui pembuatnya darimana,” jelasnya.

Di samping itu, Joko juga mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga dan merawat rupiah dengan baik melalui metode 'lima Jangan', supaya ciri-ciri rupiah dapat dengan mudah dikenali keasliannya.

“Agar uang ini bisa mudah dikenali maka kami mengimbau masyarakat agar melakukan lima jangan yaitu, jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas, dan jangan dibasahi,” pungkasnya.

0 comments

    Leave a Reply