September 30, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Besok 22 September Akan Terjadi Fenomena Ekuinoks di Indonesia, Pertanda Peralihan Musim

IVOOX.id, Jakarta - Kata ekuinoks berasal dari bahasa Latin yaitu equinox.

Ekuinox diambil dari dua kata, yaitu aequus yang berarti sama dan nox yang berarti malam.

Ekuinoks sendiri merupakan peristiwa saat Matahari berada tepat di garis ekuator bumi atau tepat berada di garis khatulistiwa.

Menurut Peneliti Cuaca dan Iklim BMKG Jabar, Muhamad Iid Mujtahiddin, fenomena ekuinoks sendiri bukan hal baru.

Sebab fenomena ekuinoks terjadi merupakan sebagai pertanda peralihan musim.

"Jadi fenomena kuinoks ini maka siang dan malam memiliki waktu yang sama, yaitu masing-masing 12 jam, sebagai tanda peralihan musim khususnya di Indonesia hujan dan kemarau, " ujar Iid kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Minggu (20/9/2020).

Menurut Iid, fenomena ekuinoks itu dalam setahun terjadi dua kali.

Yakni pada Maret dan September.

Pada saat bulan Maret merupakan pertanda peralihan musim atau pancaroba dari hujan ke kemarau.

Sedangkan pada bulan September ini pertanda peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Iid menjelaskan fenomena ekuinoks ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan sebab menurutnya fenomena ini sering terjadi dan sebagai pertanda peralihan musim saja.

"Ada perubahan pola angin, musim hujan anginnya dari barat kalau kemarau dari timur, tapi bukan karena adanya fenomena ekuinoks, tapi karena adanya periode transisi musim, ya kita harus menyesuaikan dengan cuaca, " ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, BMKG memprediksikan tahun ini, fenomen ekuinoks terjadi pada 22 September 2020.

Adapun ekuinoks September terjadi pukul 20.31 WIB.

Apa yang terjadi dari fenomena ekuinoks?

Durasi siang dan malam relatif sama

Pada saat fenomena ini terjadi, cahaya Matahari akan jatuh persis di garis katulistiwa.

Seluruh bagian bumi akan memiliki durasi siang dan malam yang relatif sama.

Meski begitu, karena relatif ada bebarapa tempat yang mengalami waktu lebih lama saat siang.

Hal ini terjadi karena perbedaan waktu perhitungan Matahari terbit, terbenam, dan pembiasan atmosfer.

Petanda pancaroba

Rupanya fenomena ekuinoks bisa menjadi petanda pegantian musim.

Terutama pada belahan bumi utara dan selatan yang beriklim subtropis.

Nah, pada buman maret ekuinoks menandakan datangnya musim panas.

Sementara pada bulan September menandakan peralihan musim pans ke musim hujan atau pancaroba.

Emanuel menyebutkan ekuinoks September ini merupakan hari pertama musim gugur (equinox musim gugur) di Belahan Bumi Utara dan hari pertama musim semi (vernal equinox) di Belahan Bumi Selatan.

Dilansir dari BMKG, keberadaan fenomena ekuinoks tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis.

Rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia mencapai 32 - 36 derajat celsius.

Menurut BMKG, secara umum kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung lembab/basah.

Hanya saja memesuki pancaroba masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca panas, daya tahan tubuh dan kesehatan.

Biasanya di musim pacaroba beberapa penyakit muncul seperti flu dan batuk.

Apalagi dalam kondisi adanya wabah Covid-19 ini, masyarakat dianjurkan menjaga daya tahan tubuh.

Menerapkan protokol kesehatan ketika beraktivitas di luar ruangan.

0 comments

    Leave a Reply