Berani Jatuh Hati, Lebih Berani Untuk Patah Hati
IVOOX.id, Jakarta - Beberapa sahabat pernah bercerita tentang patah hati yang sangat patah sehingga untuk makan pun tidak selera, bahkan gula yang rasanya manis bisa terasa begitu pahit. Namun, ia juga berbicara tentang semangat setelah ia patah hati.
Bagi sebagian orang, patah hati memiliki dua sisi berbeda. Bisa sebagai penghancur kehidupan karena mereka yang sudah memperjuangkan dengan keras namun tiba-tiba harus merasakan kehilangan, namun juga bisa sebagai pemecut yang dapat mendongkrak semangat untuk menjadi lebih baik lagi.
Untuk mereka yang menjadikan sebagai pemecut semangat, patah hati adalah motivator terhebat yang dapat membuatnya menjadi lebih baik lagi.
Sebuah proses terkadang memang lebih berharga daripada hasil bagi mereka yang menjalani sebuah hubungan dan berakhir dengan patah hati, dengan belajar dari proses tersebut dia akan terus berusaha lebih baik.
Patah hati tidak melulu tentang keterpurukan, kamu bisa mengubahnya menjadi suatu energi yang meluap-luap dan menyalurkannya dalam hobi, mimpi, ataupun hal-hal positif lainnya.
Sampai pada akhirnya, kamu bisa membuktikan kepada mereka yang membuatmu patah hati iri dengan kesuksesan dan kemajuan yang telah kamu buat, yaa, sebuah balas dendam yang sangat halus.
Beberapa meninggalkan dengan alasan ada yang lebih baik daripada dirinya, padahal berjalan berdampingan sambil menutupi kekurangan dan terus menyemangati agar memiliki kelebihan lainnya lebih baik daripada pergi karena alasan tidak masuk akal tersebut.
Seperti penggalan lagu Desember yang dinyanyikan oleh Efek Rumah Kaca "Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini, menanti....seperti pelangi, setia, menunggu hujan reda".
Beberapa orang datang dan menetap, sebagian lainnya datang dan pergi begitu saja tanpa membawa luka yang dibuatnya.
Hidup tak melulu tentang pershinggahan yang lama, mungkin kita hanya belum mengenal tentang sementara.
0 comments