May 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Bendungan Karian Mampu Menjadi Sumber Air Baku Bagi Lebih 5 Juta Penduduk

ivooxid, Banten - Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, meninjau progres pembangunan Bendungan Karian yang berlokasi di Kelurahan Pasirtanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Rabu (4/10/2017).

"Waduk Karian ini sudah direncanakan sejak tahun 80-an. Kemudian tiga tahun yang lalu kita eksekusi untuk dikerjakan. Waduk ini adalah waduk terbesar ketiga setelah Jatiluhur dan Jatigede," ungkap Presiden usai peninjauan.

Setelah melihat di lapangan dan pekerjaan bisa dipercepat, Presiden Joko Widodo optimis pembangunan bendungan karian dapat diselesaikan pada tahun 2019 mendatang dari rencana sebelumnya yang selesai pada tahun 2020.

Pembangunan Bendungan Karian merupakan salah satu proyek strategis nasional, bendungan ini nantinya akan memiliki kapasitas tampung sebesar 314,7 juta meter kubik yang dimanfaatkan untuk meningkatkan pasokan air bagi lahan pertanian seluas 22.000 hektare di Provinsi Banten

Dengan terjaminnya air irigasi dari bendungan, maka produksi gabah diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 162.800 ton gabah per tahun senilai Rp 500 miliar.

Saat ini produksi gabah petani sebanyak 187.000 ton per tahun dan ditargetkan menjadi 349.800 ton gabah per tahun setelah bendungan beroperasi.

Selain itu juga, bendungan nantinya akan menghasilkan listrik sebesar 1,8 MW bagi 10.000 kepala keluarga yang berada di 40 desa atau 4 kecamatan di sekitar bendungan, serta pengendalian banjir.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konstruksi Bendungan Karian telah memasuki tahap pembangunan tubuh bendungan (Main Dam).

“Progres konstruksinya sekarang sudah mencapai 47 persen. Pekerjaan dilapangan dilakukan tujuh hari seminggu, minimum 2 shift sehari, agar selesai pada Juni 2019," jelas Menteri Basuki.

Bendungan Karian merupakan salah satu dari 65 bendungan yang dibangun oleh Kementerian PUPR pada periode 2015-2019 sebagai bagian dari Nawa Cita untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air.

"Selain irigasi, bendungan ini akan menyuplai kebutuhan air untuk kebutuhan rumah-tangga, perkotaan dan industri di 7 Kota/Kabupaten yakni Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Serpong, Kabupaten Lebak, dan wilayah barat Provinsi DKI Jakarta. Selama ini pasokan air baku ke Jakarta berasal dari timur Jakarta yakni Bendungan Jatiluhur. Dengan adanya Bendungan Karian akan ada keseimbangan neraca air ," kata Menteri Basuki.

Diperlukan pembangunan pipa air yang diperkirakan sepanjang 47,9 kilometer untuk dapat mengalirkan air baku ke daerah-daerah yang ditentukan. Dengan kapasitas 14,6 juta m3/detik dan akan bisa dinikmati oleh lebih dari 5 juta penduduk.

Pembangunan Bendungan Karian dimulai sejak bulan Oktober 2015 dengan anggaran Rp 1,07 triliun dan dikerjakan oleh Daelim Industrial Co, LTD-PT. Wijaya Karya (Persero)-PT. Waskita Karya (Persero) Joint Operation.

Sampai saat ini Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan 33 bendungan dari 49 yang direncanakan. Tahun depan akan dimulai 11 bendungan lagi dan sisanya tahun 2019.

Turut hadir Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Komisi V DPR RI Nusyirwan Soejono, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso, Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA Ni Made Sumiarsih, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja, serta Kepala BBWS Cidanau Ciujung Cidurian Tris Raditian.

0 comments

    Leave a Reply