May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Bendera China Muncul saat Hari Jadi Kulonprogo, Ini Penjelasan Polisi

IVOOX.id, Jakarta - Kepolisian Resort (Polres) Kulonprogo telah selesai melakukan penyelidikan dalam kasus bendera China dalam parasut yang diterbangkan dari lontaran kembang api saat peringatan Hari Jadi Kulonprogo ke-67 pada 15 Oktober lalu. Hasilnya polisi tidak menemukan unsur pidana dalam kasus ini tidak ada unsur kesengajaan.

Kapolres Kulonprogo AKBP Anggara Nasution mengatakan pada 15 Oktober pihaknya telah melakukan pengamanan pada 15 Oktober lalu bertepatan pada peringatan Hari jadi Kulonprogo. Saat itu dilaksanakan upacara di Alun-alun wates yang diikuti ribuan peserta dari Forkompinda, tokoh masyarakat, agama dan juga ormas.

Pada puncak peringatan ini juga dilakukan pentas hiburan 1.000 penari angguk. Saat itulah ada pesta kembang api yang dalam lontaranya terdapat parasut kecil. Di parasut ini juga ditemukan beberapa bendera, Indonesia, RRC maupun Jepang. Saat itulah beberapa barang bukti ini diamankan petugas. “Hasil Penyelidikan belum ditemkan unsure tindak pidana kaena ukuran kembang api dibawah 2 inchi sehingga tidak perlu izin dari keplisian,” tandas Kapolres dalam siaran persnya, Minggu (21/10/2018).

Selain itu, polisi juga tidak menemukan unsur kesengajaan terdapatnya parasut kecil yang ada bendera RRC berikut bendera Indonesia yang terlontar dalam kembang api. Polisi juga telah memeriksa toko penyedia kembang api yang diketahui produk kembang apir berasal dair Cina untuk tahun produksi 2017. “Selain parasut berbendera China dan Indonesia juga ada yang berbendera Jepang,” katanya.

Panitia Hari Jadi, Joko Mursito meminta maaf kepada semua masyarakat atas insiden tersebut. Kejadian parasut berbendera asing ini jauh dari dugaan panitia dan tidak ada sedikitpun unsure kesengajaan. Kembang api itu hanya untuk menguatkan pergerakan Angguk yang menjadi ikon kesenian Unggulan Kulonprogo. “Kita tidak tahu kalau ada bendera. Sama sekali panitia tidak tahu menahu,” ucapnya.

Selaku panitia menyerahkan kepada penyelenggara kembang api untuk menangani. Mulai dari proses peledakan, perizinan ke polisi. Toko yang dipesan untuk menangani ini pun, merupakan toko langganan yang kerap dipesan untuk pesta kembang api. Bahkan juga yang menangani saat pembukaan Porda 2015 maupun dalam Apel Pencaksilat. “Dulu itu pas kembang api dilontarkan akan muncul warna-warni. Kita tidak tahu ini ada parasutnya apalagi ada benderanya,” tandasnya.

0 comments

    Leave a Reply