October 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Belanja APBN 2024 Naik 8,6 Persen Capai Rp3.3 Triliun

IVOOX.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran (TA) 2024. APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) untuk tahun 2024 naik 8,6 persen dibanding tahun 2023.

Sri Mulyani menyampaikan secara resmi anggaran belanja negara 2024 yang disepakati pemerintah dan DPR yakni Rp3325,1 triliun. Nilai itu naik 8,6 jika dibandingkan dengan anggaran APBN 2023.

"Pemerintah dan DPR sepakat bahwa belanja negara tahun 2024 mencapai Rp3325,1 triliun ini artinya tumbuh 8,6 persen dibandingkan APBN 2023, belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2467,5 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp857,6 triliun," kata Sri Mulyani, Rabu (29/11/2023).

Sri Mulyani juga merinci peruntukan anggaran belanja yang sudah ditetapkan tersebut. Untuk belanja pemerintah pusat kata Sri akan diarahkan untuk perbaikan kualitas sumber daya manusia, menuntaskan infrastruktur prioritas, percepatan transformasi ekonomi hijau dan mendukung reformasi birokrasi.

"Belanja pemerintah juga akan ditujukan untuk mendukung pelaksanaan pemilihan umum dan dukungan untuk Pilkada, belanja pemerintah prioritas juga untuk memperkuat ketahanan dan keamanan Republik Indonesia," kata Sri Mulyani.

Lebih lanjut Sri Mulyani juga memaparkan alokasi anggaran APBN yang ditransfer ke daerah sebesar Rp857,6 triliun. Nilai itu naik 5,3 persen dari anggaran 2023. Peningkatan anggaran ini kata Sri juga untuk mendukung penggajian guru dan tenaga kesehatan.

"Peningkatan dari transfer adalah untuk mendukung penggajian pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK daerah, terutama untuk guru dan tenaga kesehatan, juga untuk meningkatkan pelayanan publik di daerah, mendukung operasional sekolah, pendidikan anak usia dini, dan pendidikan kesetaraan, serta untuk menangani kemiskinan ekstrem serta penurunan stunting," katanya.

APBN 2024 disusun dengan asumsi indikator makro yang optimis namun tetap waspada terhadap dinamika yang akan terus terjadi.

Dalam pengelolaan APBN, Sri Mulyani menekankan kualitas belanja, sinergi dan harmonisasi kebijakan APBN dan APBD, serta antisipasi terhadap ketidakpastian yang masih akan terus muncul melalui prioritisasi anggaran (automatic adjustment).

Reporter: Rinda Suherlina

0 comments

    Leave a Reply