Belajar Dari Pengalaman Sejumlah Negara, Ini Visi Ibukota Baru Versi Bappenas
IVOOX.id, Jakarta - Dengan mengambil contoh dan pelajaran dari sejumlah negara yang telah mengalami, pemerintah mengklaim sejumlah visi bagi ibukota baru nantinya: simbol identitas bangsa, smart, green, beautiful, modern dan berstandar internasional, serta tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Kamis (1/8).
"Beberapa negara lain telah melakukannya (pemindahan ibukota), 'lesson learned' kita dapat mengambil pelajaran dari apa yang telah dilakukan negara lain," kata Bambang dalam dialog nasional kajian pemindahan ibukota negara ke-3 di Gedung Bappenas, Jakarta.
Bambang mencontohkan beberapa negara yang telah memindahkan ibukotanya, yakni Sejong (Korea Selatan), Brasilia (Brazil), Putrajaya (Malaysia), dan Canberra (Australia).
Menurut dia masing-masing ibukota baru itu memiliki plus-minus. Seperti zona yang terlalu jauh pada beberapa tempat di Brasilia yang kemudian membuat kota tersebut bergantung kepada kendaraan pribadi, atau hal positif seperti dibangunnya Australia National University di Canberra.
Sisi lain yang juga menjadi perhatian Bambang adalah pengerjaan pembangunan ibukota baru. Dari contoh yang ada, Bambang ingin menghindari pembangunan yang memakan waktu terlalu lama seperti di Sejong (25 tahun) dan Canberra (26 tahun).
Ia juga memaparkan visi bagi ibukota negara yang baru yakni simbol identitas bangsa, smart, green, dan beautiful, modern dan berstandar internasional, serta tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif.
Dalam kesempatan itu, Bambang menegaskan bahwa istilah yang lebih tepat perihal ibukota adalah membangun pusat pemerintahan yang baru.
"Jadi yang tepat adalah kita mau membangun pusat pemerintahan yang baru. Nantinya pusat pemerintahan itu akan menjadi ibukota," tuturnya.
0 comments