Beijing Bidik Tarif ke Sektor Energi AS, Perang Dagang Masuk Babak Krusial

IVOOX.id, Beijing - Tarif yang direncanakan China terhadap impor gas alam cair (LNG) dan minyak mentah dari AS membuka sebuah front baru dalam perang dagang antarkedua negara. Apalagi jika mengingat Washington tengah serius meningkatkan ekspor energi, sehingga rencana Beijing ini sangat sensitif.

Tiongkok memasukkan LNG untuk pertama kalinya dalam daftar tarif yang diusulkan pada Jumat (3/8). Hari yang sama pembeli minyak mentah terbesar AS, Sinopec, menghentikan impor minyak mentah AS karena perselisihan tersebut, ungkap sejumlah sumber kepada Reuters.

Pada Jumat, Tiongkok mengumumkan tarif balasa atas barang-barang AS senilai 60 miliar dolar AS, dan memperingatkan langkah-langkah lebih lanjut. Hal itu menandakan bahwa China tidak akan mundur dalam perang dagang yang berlarut-larut dengan Washington, yang menimbulkan situasi tidak menguntungkan atas ambisi dominasi energi Presiden AS Donald Trump.

Pemerintah AS telah berulang kali mengatakan ingin memperluas pasokan bahan bakar fosil ke sekutu globalnya, sementara Washington kembali menggulirkan peraturan domestik untuk mendorong lebih banyak produksi minyak dan gas.

"Penjajaran di sini jelas: sulit untuk menjadi kekuatan utama energi ketika salah satu konsumen energi terbesar di dunia meningkatkan hambatan untuk mengkonsumsi energi itu. Itu membuatnya sangat sulit," kata Michael Cohen, kepala riset pasar energi di Barclays.