April 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BEI Catatkan Obligasi Dua Perusahaan

iVooxid, Jakarta --Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai mencatatkan surat utang atau obligasi dua perusahaan yakni PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk pada Rabu (20/7/2016) ini.

Kepala Penilaian Perusahaan 3 BEI, Goklas Tambunan dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (20/7/2016) mengemukakan bahwa PT Indonesia Infrastructure Finance mencatatkan obligasi I Indonesia Infrastructure Finance tahun 2016 sebesar Rp1,5 miliar.

Ia mengambahkan bahwa obligasi itu terdiri dari seri A (IIFF01A) dengan nilai nominal Rp825 miliar dengan jangka waktu 3 tahun, seri B (IIFF01B) sebesar Rp250 miliar berjangka waktu 5 tahun, dan seri C (IIFF01C) senilai Rp425 miliar dengan jangka waktu 7 tahun.

"Hasil pemeringkatan obligasi diperoleh dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yaitu idAAA (triple A) dan PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) yaitu AAA(idn). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk," paparnya.

Sementara itu, Kepala Penilaian Perusahaan I BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk mencatatkan sukuk ijarah TPS Food II tahun 2016 yang dicatatkan dengan jumlah pokok sebesar Rp1,2 triliun.

Dijelaskan, hasil pemeringkatan untuk obligasi dan sukuk itu dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) masing-masing adalah idA(sy) (single A syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

Dengan pencatatan obligasi dua perusahaan itu, dipaparkan, maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2016 2016 adalah 42 emisi dari 35 emiten senilai Rp56,02 triliun.

Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 291 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp273,56 triliun dan 50 juta dolar AS, diterbitkan oleh 103 emiten.

Sementara Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 91 seri dengan nilai nominal Rp1.615,38 triliun dan 1.240 juta dolar AS. Dan 5 Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp1,95 triliun. [ant]

0 comments

    Leave a Reply