May 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BCA Tidak Ambil Untung dari e-Money

iVOOXid, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tidak mengambil untung dalam penjualan kartu uang elektronik (e-Money) miliknya, yakni Kartu Flazz BCA. Maka dari itu, perseroan tak memasang target dalam penjualan e-money setiap tahunnya.

"Kita tidak ada target penjualan Flazz (e-money), proyek tidak untung mengapa ditargetkan," bilang Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Selasa (19/9/2017).

Dia menjelaskan, justru selama ini BCA mensubsidi e-money tersebut hanya demi menjaga dan meningkatkan pelayanan dan produk yang dimilikinya kepada nasabah. Lebih lanjut ia memaparkan, saat ini BCA berhasil menjual Flazz sebanyak 13 juta kartu. Hanya saja dari 13 juta kartu tersebut tidak lebih dari 5 juta kartu yang memiliki saldo di dalamnya.

Saldo yang ada di seluruh Flazz BCA tersebut, ditegaskan Jahja, rata-rata hanya Rp40 ribu per kartu. Dari total itu, total dana endapan di Flazz BCA hanya sebesar Rp200 miliar, namun BCA hanya dapat untung Rp15 miliar dari pengelolaan dana tersebut.

Sementara di sisi lain, BCA setiap tahunnya harus mengeluarkan biaya maintenance e-moneysebanyak Rp80 miliar. "Sementara dari endapan Rp200 miliar itu kita bisa cari spread 6-7 persen atau sekitar Rp15 miliar, jadi ada spread di situ yang selama ini kita tanggung. Biaya Rp80 miliar ada minus dikit," bilang dia.

Kendati demikian, sampai saat ini BCA tetap mendukung upaya pemerintah dan Bank Indonesia dalam menggalakkan penggunaan uang elektronik tidak hanya di jalan tol melainkan di berbagai transaksi.

"Tapi kalau buat layanan masyarakat, kalau dikasih gratis saya juga oke," pungkas Jahja.[ava]

0 comments

    Leave a Reply