June 30, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Barito Pacific Kantongi Pertumbuhan Pendapatan Bersih 25,1% di 2017

IVOOX.id, Jakarta - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) BRPT mencatatkan total pendapatan bersih sebesar US$2.452,8 juta pada 2017. Angka ini tumbuh 25,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1.961,3 juta.

Dengan pendapatan tersebut, perseroan berhasil mencatat laba bersih sebesar US$279,9 juta pada 2017. Angka ini meningkat dari pencapaian periode sebelumnya sebesar US$279,8 juta di tahun 2016 secara tahunan. Dengan demikian, perseroan mencetak kinerja keuangan positif sepanjang 2017.

Kinerja anak usaha, khususnya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) menjadi faktor utama positifnya kinerja perseroan tahun lalu.

Pendapatan dari bisnis petrokimia sebesar US$2.418,5 juta atau tumbuh 25,3% dibanding pendapatan yang sama tahun 2016. Kontribusi pendapatan dari bisnis petrokimia sebesar 98,6% dari total pendapatan group BRPT.

"Peningkatan kinerja Barito Pacific tahun lalu didukung oleh pertumbuhan kinerja cemerlang dari sejumlah anak usaha, terutama Chandra Asri. Selain itu, peningkatan pendapatan juga dipengaruhi oleh kemampuan manajemen dalam mengelola sisi pengeluaran atau beban," ujar ‎Direktur Utama PT Barito Pacific Tbk, Agus Salim Pangestu dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (5/3/2018).

Agus Salim mengaku optimistis, tren kinerja positif Grup BRPT masih akan terus berlangsung pada tahun ini hingga beberapa tahun ke depan.

Hal itu seiring dengan ekspansi bisnis dan kinerja CAP, yang ditargetkan dapat meningkatkan produksi olefin mencapai 4,1 juta ton pada 2020, serta pembangunan komplek petrokimia kedua yang akan memproduksi 1 juta ton ethylene dan akan beroperasi pada 2023.

Selain itu, Barito masih memiliki rencana ekspansi strategis dengan melakukan diversifikasi usaha melalui akuisisi Star Energy Group (pembangkit listrik panas bumi) yang ditargetkan selesai pada Juni 2018.

Guna memuluskan rencana tersebut, perseroan berencana menerbitkan saham baru (rights issue) sebanyak 5,6 miliar saham, dengan target perolehan dana mencapai US$1.000 juta, yang akan dimintakan persetujuan pemegang saham lewat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 11 April 2018.

Ekspansi usaha lainnya yang dilakukan Group Barito adalah masuk ke sektor pembangkit listrik batubara dengan mendirikan anak usaha baru PT Indo Raya Tenaga. Perusahaan tersebut hasil joint venture antara anak usaha Barito, PT Barito Wahana Lestari dengan anak usaha PT Indonesia Power yaitu PT Putra Indo Tenaga.

PT Indo Raya Tenaga nantinya membangun pembangkit listrik Jawa 9 dan Jawa 10. Dua pembangkit listrik Ultra Supercritical Coal-Fired Power Plant berbahan bakar batubara tersebut diharapkan bisa menghasilkan listrik sebesar 2x1.000 megawatt.

"Kami optimistis upaya diversifikasi bisnis perseroan melalui ekspansi ke sektor energi dan didukung pertumbuhan positif dari bisnis petrokimia secara berkelanjutan akan mampu menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan bisnis Barito Group di masa yang akan datang," tutup Agus Salim Pangestu. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply