April 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Bappenas Genjot Peran Koperasi dalam Pembangunan

iVOOXid, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mendorong peran koperasi yang lebih besar dalam mendukung pembangunan di Tanah Air.

Hal tersebut disampaikan Bambang saat memberikan anugerah Koperasi Penggerak Pembangunan kepada koperasi yang berhasil memberikan sumbangan bagi pembangunan di Indonesia di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (31/7/2017).

"Saat ini, kontribusi koperasi terhadap pembangunan, khususnya terhadap produk domestik bruto, masih relatif kecil yaitu sekitar empat persen. Namun saya yakin, pengelolaan koperasi yang lebih profesional di masa depan akan meningkatkan kontribusi koperasi pada pembangunan," ujar Bambang.

Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi berpotensi untuk menjadi penggerak utama pembangunan nasional di masa yang akan datang.

Dalam empat tahun terakhir, perkembangan koperasi telah menunjukkan arah yang positif. Tercatat, pertumbuhan jumlah koperasi aktif rata-rata sebesar 2,5 persen pada periode 2012-2016.

Hingga 5 Juli 2017, Indonesia memiliki 26,8 juta anggota koperasi dan 152.282 unit koperasi yang terdiri atas koperasi konsumen sebanyak 97.931 unit (64,31 persen), koperasi produsen 27.871 unit (18,3 persen), koperasi simpan pinjam 19.509 unit (12,81 persen, koperasi jasa 3.661 unit (2,4 persen) dan koperasi pemasaran 3.310 unit (2,17 persen).

Volume usaha koperasi sendiri tercatat sebesar Rp176,3 triliun dan sisa hasil usaha Rp6,2 triliun. Dilihat dari data distribusi wilayah koperasi, jumlah koperasi terbesar masih berpusat di Jawa sebanyak 76.971 koperasi dan Sumatera sebanyak 30.478 unit.

"Data tersebut menjadi perhatian kita, untuk memberikan peluang berkembangnya koperasi di pulau lainnya di Indonesia agar tidak terjadi ketimpangan distribusi jumlah koperasi," kata Bambang.

Pemerintah telah mengupayakan berbagai program untuk mengembangkan koperasi, diantaranya program peningkatan penghidupan berkelanjutan berbasis usaha mikro, program peningkatan daya saing usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi, serta program penguatan kelembagaan koperasi.

Dalam pembangunan nasional, lanjut Bambang, koperasi diarahkan sebagai penggerak pembangunan yang berdaya saing dan berkelanjutan, diantaranya melalui peningkatan kontribusi ekspor koperasi dalam ekspor nasional, partisipasi koperasi dalam pembangunan infrastruktur nasional, peran koperasi dalam layanan keuangan, peran koperasi dalam sektor pariwisata, peran koperasi dalam rantai produksi global, serta sinergi koperasi dengan badan usaha milik desa.

"Sesuai dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, saya berharap koperasi dapat untuk meningkatkan posisi tawar dan efisiensi kolektif para anggotanya dalam rangka mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan," kata Bambang.

0 comments

    Leave a Reply