Bapeten Siapkan 126 Detektor Radiasi Nuklir
IVOOX.id, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Jazi Eko Istiyanto mengungkapkan bakal memasang 126 detektor radiasi berupa Radiation Data Monitoring System (RDMS) di stasiun-stasiun BMKG seluruh Indonesia.
“Alat ini dipasang untuk meningkatkan deteksi dan pemantauan radiasi nuklir di lingkungan sekitar,” kata Jazi Eko Istiyanto di Kantor Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Ia menambahkan, pihaknya memiliki rencana untuk memasang 126 RDMS. Dari jumlah itu, sudah terpasang 15 RDMS di tahun lalu, jadi nanti akan ada 20 sampai 22 dipasang di tahun ini.
Bapeten juga akan sering menerjunkan inspektur ke lapangan yang membawa detektor radiasi bergerak dengan tas punggung untuk menjangkau daerah-daerah lain di Indonesia. Tujuannya untuk melakukan pemantauan radiasi di lingkungan demi menjaga keselamatan masyarakat.
“Sehingga tidak hanya daerah Serpong yang diawasi tetapi juga bisa tempat lain untuk menemukan apakah ada (radiasi nuklir) di tempat lain atau tidak,” katanya.
Tak cuma itu, Bapeten juga akan memasang Radiation Portal Monitor (RPM) keluar masuknya barang radioaktif ilegal dan berbahaya ke wilayah Indonesia.
RPM merupakan portal monitor radiasi yang dipasang tetap untuk melakukan pemeriksaan terhadap sumber radiasi gamma dan atau neutron secara otomatis terhadap barang, orang, dan kendaraan yang melewati daerah deteksi.
Saat ini, baru tujuh RPM yang telah terpasang di sejumlah pelabuhan di Indonesia, seperti Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Pelabuhan Batu Ampar di Batam, dan Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara. Sementara Indonesia saat ini total memiliki 172 pelabuhan.
Sebelumnya ditemukan paparan radiasi bahan radioaktif Cesium 137 di tanah kosong di samping lapangan voli blok J Perumahan Batan Indah, Serpong.
Paparan radiasi itu dideteksi oleh sensor bahan radioaktif saat Bapeten melakukan pemantauan radioaktivitas lingkungan di Perumahan Batan Indah.
Paparan radiasi itu dideteksi oleh unit pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (mobile RDMS-MONA) yang dimiliki Bapeten sejak 2013 untuk keperluan kesiapsiagaan nuklir.
Pada 30-31 Januari 2020, Bapeten melakukan deteksi radioaktivitas di lingkungan Jabodetabek yang meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong.
Dari kegiatan itu, ditemukan ada nilai paparan radiasi lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal di area tanah kosong di samping lapangan voli blok J Batan Indah.
0 comments