Bank Permata Cetak Laba Rp748 Miliar
IVOOX.id, Jakarta - PT Bank Permata Tbk, membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp748 miliar di akhir 2017. Pencapaian tersebut didorong oleh membaiknya kualitas aset, pertumbuhan kredit yang baik di semester kedua 2017, pemulihan kredit bermasalah dan pengelolaan biaya secara disiplin.
Direktur Utama Permata Bank, Ridha DM Wirakusumah mengatakan, tahun 2017 merupakan tahun konsolidasi bagi Bank dengan memperkuat kerangka manajemen risiko, meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan jumlah nasabah dan terus berinvestasi pada produk dan layanan baru.
"Saat ini kami berada di jalur yang tepat menuju profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami telah memperkuat basis permodalan dan mengakhiri 2017 dengan neraca yang jauh lebih kuat, memposisikan Bank dengan baik untuk pertumbuhan di masa mendatang," terang Ridha dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Penyaluran kredit lebih rendah dibandingkan tahun lalu disebabkan oleh fokus Bank tuntuk memperbaiki kualitas aset dan penjualan NPL pada semester pertama. Pertumbuhan kredit turun 7 persen, namun pada kuartal IV tahun 2017 kredit tumbuh 5 persen dari Rp92,8 triliun pada bulan September 2017 menjadi Rp97,6 triliun pada bulan Desember 2017.
Menurut dia, pertumbuhan kredit yang positif di kuartal IV ini disumbangkan oleh kredit kendaraan bermotor (KPM), KPR dan SME. Kredit korporasi atau Wholesale Banking juga tumbuh dengan adanya nasabah-nasabah baru berkualitas baik pada portofolio mereka dan secara berkesinambungan membantu nasabah yang sudah ada (existing clients) mengembangkan bisnisnya.
Likuiditas PermataBank terus terjaga kuat dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 88 persen dibandingkan dengan 80 persen pada periode yang sama tahun lalu. Bank juga terus memperbaiki struktur pendanaannya, tercermin dari rasio CASA yang lebih tinggi yaitu 52 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 47 persen.
"Tumbuhnya CASA akan tetap menjadi prioritas untuk menjamin biaya dana yang berkelanjutan dan murah," jelas Ridha.
Modal Bank yang kuat tercermin dari rasio Common Equity Tier 1 (CET-1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) masing-masing sebesar 15,2% dan 18,1 persen, dibanding 11,8 persen dan 15,6 persen pada periode yang sama tahun lalu - jauh lebih tinggi dari ketentuan yang berlaku. Hal ini disebabkan kinerja PermataBank yang semakin membaik pada tahun 2017 ini dan telah berhasil diselesaikannya rights issue senilai Rp3 Triliun di bulan Juni 2017. [ava]
0 comments