April 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Bank MNC Targetkan Kredit Ritel Tumbuh 13%

iVOOXid, Jakarta - PT Bank MNC Internasional Tbk menyatakan bakal terus menggenjot penyaluran kredit di sektor ritel. Perseroan membidik pertumbuhan kredit ritel sebesar 13 persen hingga akhir tahun ini.

Presiden Direktur MNC Bank, Benny Purnomo mengatakan, bahwa struktur permodalan perseroan yang semakin kuat akan mendukung ekspansi kredit di masa depan. Akhir tahun ini, modal inti MNC Bank ditargetkan naik menjadi Rp2 triliun.

"MNC Bank menargetkan penyaluran kredit tumbuh sekitar 13% year-on-year dengan fokus pada segmen consumer dan ritel. Sedangkan, penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh sekitar 10% yang ditekankan pada peningkatan dana murah," ujar Benny dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (4/8/2017).

Perseroan telah meraih restu dari pemegang saham untuk menggelar rights issue senilai Rp500 miliar. Penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan demi meningkatkan aset produktif melalui penyaluran kredit, penempatan dana, dan pembelian surat berharga.

Selain memperkuat struktur permodalan, sambungnya, MNC Bank juga memiliki rencana strategis pada paruh kedua tahun ini untuk menggenjot kinerja perseroan. Kebijakan strategis jangka panjang yang mulai diterapkan mulai tahun ini diproyeksikan dapat meningkatkan kinerja bank.

Strategi MNC Bank, antara lain peningkatan penyaluran pinjaman pada segmen consumer, ritel, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta secara selektif dan prudenttetap mengembangkan segmen korporasi dan komersial. Dari total kredit saat ini, porsi kredit consumer mencapai 55 persen dan wholesaleserta UMKM mencapai 45 persen.

Penghimpunan dana yang difokuskan pada dana murah (current account savings account/CASA) dengan memperhatikan tingkat likuditas yang sehat. MNC Bank menargetkan CASA dapat mencapai 18 persen dan deposito 82​persen dari posisi saat ini 17 persen berbanding 83 persen.

MNC Bank berhasil menghimpun DPK hingga Juni 2017 senilai Rp9,4 triliun. Manajemen menjaga pertumbuhan DPK sebagai langkah konsolidasi agar rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) menguat.

"LDR bank kami jaga di level 84%-85%, tahun lalu 77%. Kami sengaja mengerem sedikit pertumbuhan dananya supaya LDR bisa lebih baik," terang dia.

Penyaluran fungsi intermediasi MNC Bank pada semester I-2017 mencapai Rp7,6 triliun. Saat ini Perseroan sedang melakukan restrukturisaai kredit bermasalah lantaran MNC Bank sudah semakin kuat. Menurut Benny, restrukturisasi penyaluran kredit dilakukan demi kinerja perseroan dalam jangka panjang agar lebih lincah. MNC Bank mengalokasikan biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sampai dengan akhir Juni 2017 sebesar Rp87 miliar.

Strategi cost of fund dari DPK yang lebih murah dan penyaluran fungsi intermediasi yang berkualitas membuat pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) melonjak 20 persen menjadi Rp202,5 miliar dari Rp169,1 miliar. MNC Bank mengantongi pendapatan bunga senilai Rp582,9 miliar, naik dari semester I-2016 sejumlah Rp568,8 miliar.

Sementara itu, segmen consumer dan ritel yang digenjot oleh MNC Bank terutama pada kredit pemilikan rumah (KPR) dan kartu kredit. Hingga Juni 2017, MNC Bank telah menyalurkan KPR sebesar Rp1,4 triliun atau tumbuh sebesar 27 persen dari akhir 2016. Selain KPR, produk consumer yang juga dikembangkan MNC Bank ialah kartu kredit. Perseroan membidik target penambahan sebanyak 200.000 kartu kredit baru hingga akhir tahun ini. Tercatat hingga Juni 2017, penambahan kartu kredit sudah mencapai 125.000 kartu.[ava]

0 comments

    Leave a Reply