May 18, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Bank Mandiri: Kredit Infrastruktur Diprediksi Capai Rp100 Triliun Hingga Akhir 2016

iVooxid, Jakarta - Penyaluran kredit untuk sektor infrastruktur diperkirakan mencapai Rp100 triliun hingga akhir tahun ini. Hingga triwulan ketiga tahun ini, total kredit ini telah mencapai Rp96,9 triliun. Demikian diungkapkan Rohan Hafas, Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk (BMRI0.

Rohan mengemukakan, pertumbuhan kredit infrastruktur pada tahun ini dinilai cukup signifikan karena pemerintah memiliki banyak daftar proyek yang menjadi prioritas dan sudah direncanakan sejak dua tahun lalu. “Pertumbuhan kredit infrastruktur hingga triwulan ketiga tahun ini tercatat 53,7%. Ini pertumbuhan yang signifikan,” ujar Rohan.

Hingga triwulan ketiga 2016, total kredit korporasi tercatat Rp212,4 triliun dan sebesar Rp96,9 triliun disalurkan sebagai pembiayaan kredit untuk infrastruktur. Kredit tersebut terbagi atas Rp15,4 triliun untuk jalan tol, Rp32,1 triliun untuk tenaga listrik, Rp37,1 triliun untuk transportasi (bandar udara, pelabuhan dan kereta api), serta Rp12,4 triliun untuk telekomunikasi.

“Proyek tol adalah sektor yang paling menantang karena pembebasan lahan bisa membuat target penyelesaian proyek tersebut mundur. Tahun depan, kami perkirakan masih bisa menggenjot sektor perkebunan seperti kelapa sawit karena harganya sudah mulai membaik. Selain itu juga kita kejar sektor padat karya yang positif untuk pembangunan,” tukas Rohan.

Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Total penyaluran KUR sepanjang Januari-September 2016 mencapai Rp8,8 triliun atau 68,0% dari total target tahun ini sebesar Rp13 triliun. Sebelumnya perseroan mencatat pertumbuhan kredit secara tahunan sebesar 11,5% di akhir September 2016 menjadi Rp625,1 triliun dari Rp560,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari capaian tersebut, portofolio kredit produktif perseroan tercatat Rp481,4 triliun, atau 85,9% dari total kredit Bank Mandiri. Angka itu menunjukkan peningkatan sebesar Rp48,2 triliun atau tumbuh 11,1% dibanding periode yang sama tahun lalu, terutama didorong pertumbuhan kredit modal kerja (KMK) yang meningkat Rp38,1 triliun atau tumbuh 14,0% menjadi Rp309,4 triliun.

Menurut Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama BMRI, Bank Mandiri meningkatkan biaya pencadangan sebesar Rp8,5 triliun menjadi Rp15,9 triliun pada September 2016. Kepercayaan masyarakat kepada Bank Mandiri juga terus tumbuh, yang ditunjukkan dengan naiknya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp690,5 triliun pada September 2016 dari Rp654,6 triliun pada tahun sebelumnya.

Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp437,3 triliun, yang terutama didorong oleh peningkatan tabungan sebesar Rp26,7 triliun menjadi Rp274,2 triliun.[abr]

0 comments

    Leave a Reply