May 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Bank Indonesia: Rupiah Lebih Bergejolak di Mei

IVOOX.id, Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah masih bisa bergejolak dikarenakan Bank Sentral AS (The Fed) masih dimungkinkan menaikkan suku bunga acuannya.

Demikian disampaikan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu (28/3/2018).

“Ada tekanan lebih jauh itu terjadi di Mei 2018 menjelang Juni yang diproyeksikan The Fed betul-betul menaikkannya. Mei terjadi volatilitas dan ini bagian yang harus dijalani,” ucap Agus

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia sendiri pada tahun ini memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat dapat terjadi empat kali. Sementara pada 2019, Agus Marto memproyeksikan Fed Fund Rate masih akan naik dua kali.

“Kalau di tahun 2019 diperkirakan ada kenaikan sampai dua kali kalau The Fed sudah menaikan 6 kali sampai Maret 2018. BI masih menurunkan dua kali Agustus dan September. Maret kita melihat bahwa kita belum merubah stand kebijakan,” tutur Agus.

Selain itu Agus menilai, saat ini kondisi rupiah yang telah terdepresiasi di atas 1,25 persen masih wajar. Namun pihaknya masih tetap berusaha menjaga pasar.

“Kalau terdepresiasi 1,25 persen itu wajar. Sebelumnya tekanan membuat rupiah sampe 1,6 persen. Tapi sekarang kembali ke 1,25 persen sepanjang 2018. BI akan terus di pasar menjaga rupiah,” tukas Agus. [ava]

0 comments

    Leave a Reply