May 8, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Bank DKI Raup Laba Rp344,11 Miliar

iVOOXid, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta atau BPD DKI berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif di tengah tahun ini. Laba bersih perusahaan naik 3,63 persen menjadi Rp344,11 miliar, padahal di enam bulan pertama di tahun lalu hanya sebesar Rp332,04 miliar.

Tumbunnya keuntungan perusahaan didorong oleh peningkatan fee based income yang bersumber dari fee ATM, JakCard, dan JakMobile. Di samping itu, penurunan beban CKPN diiringi dengan membaiknya kualitas kredit yang juga ikut mengerek perolehan laba perusahaan.

Direktur Utama BPD DKI, Kresno Sediarsi menerangkan, bahwa rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) juga terus membaik. Juni 2017, NPL Gross Bank DKI susut ke angka 4,73 persen, sedangkan posisi NPL di tengah tahun 2016 lalu yang masih bertengger di angka 7,77 persen.

"Membaiknya rasio NPL tersebut, didorong dengan upaya penagihan kredit secara intensif, lelang eksekusi, pengambilalihan agunan, restrukturisasi kredit, dan hapus buku. Perseroan juga melakukan beberapa perbaikan dalam proses kredit," ungkap Kresno dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (21/7/2017).

Kresno menyatakan, perseroan menyempurnakan SOP, penataan kewenangan memutus kredit sesuai dengan prinsip four eyes principles, sentralisasi proses analisa dan admin kredit, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang perkreditan.

Sebagai dampak dari perbaikan proses kredit, penyaluran kredit Bank DKI mulai menunjukkan pertumbuhan dari Rp24,87 triliun per Desember 2016 menjadi Rp25,52 triliun per Juni 2017. "Pada semester II 2017, Bank DKI akan lebih gencar menyalurkan kredit sesuai dengan target dalam Rencana Bisnis Bank," jelas Kresno.

Lanjut dia, sejumlah indikator kinerja keuangan juga menunjukkan pertumbuhan positif. Total aset perusahaan tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 23,3 persen dari Rp38,34 triliun per Juni 2016 menjadi sebesar Rp47,26 triliun di semester pertama tahun ini.

Dana Pihak Ketiga (DPK) juga berhasil tumbuh 28,5 persen dari Rp27,56 triliun per Juni 2016 menjadi Rp35,41 triliun per Juni 2017.

"Pertumbuhan DPK ini didorong oleh pertumbuhan dana murah yang meningkat signifikan, tercatat tabungan perseroan sukses tumbuh 15 persen dari Rp6,21 triliun per Juni 2016 menjadi Rp7,14 triliun per Juni 2017, sementara Giro meningkat sebesar 20,09 persen dari Rp7,87 triliun per Juni 2016 menjadi Rp9,51 triliun per Juni 2017‎," tutup dia.[ava]

0 comments

    Leave a Reply