Bank BTN Mendukung Program Elektrifikasi 305 Rumah di Larantuka

IVOOX.id, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), atau Bank BTN, mendukung program elektrifikasi 305 rumah di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Program ini diluncurkan dalam rangka kegiatan BUMN Hadir untuk Negeri yang dilakukan di wilayah tersebut.

“Program elektrifikasi adalah salah satu kegiatan yang menjadi perhatian Bank BTN untuk membantu masyarakat di Larantuka menikmati penerangan listrik,” ujar Nixon L. Napitupulu, Direktur Bank BTN, di Larantuka, Rabu (07/03/2018).

Program ini, demikian Nixon, sekaligus untuk mendukung dan melaksanakan amanat Nawacita pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam mendorong kemajuan kawasan tertinggal.

Program berupa kegiatan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) Bank BTN di Larantuka tersebut adalah salah satu bagian dari bantuan yang disalurkan Bank BTN melalui program BUMN Hadir untuk Negeri di wilayah NTT.

Nixon mengemukakan, sebagai wujud CSR perseroan, Bank BTN juga menyerahkan bantuan secara langsung kepada masyarakat berupa elektrifikasi yang disalurkan untuk 305 rumah, pembangunan 10 rumah mantan pejuang integrasi Timor Timur dan sejumlah pembangunan fisik lainnya.

Penyerahan bantuan telah dilaksanakan ketika Rini M. Soemarno, Menteri BUMN berkunjung ke Kupang dan Larantuka pada 6 Maret 2018. Bantuan elektrifikasi BUMN Hadir Untuk Negeri di NTT dilakukan pada enam desa, yaitu Desa Kolaka, Desa Bahinga, Desa Bandona, Desa Waibao, Desa Lewobunga dan Desa Nusa Nipa.

“Kami fokus pada tiga desa, yaitu Desa Waibo, Nusa Nipa dan Lewobunga, dimana dengan kegiatan yang dilakukan di wilayah tersebut, maka rasio elektrifikasi di tiga desa ini total bisa mencapai 60,63%,” jelas Nixon.

Sementara itu, Rini M Soemarno, Menteri BUMN, menjelaskan, langkah ini adalah bentuk nyata BUMN hadir untuk masyarakat di wilayah Larantuka, NTT. “Pemerintah akan terus mendorong peningkatan rasio elektrifikasi desa terutama di daerah 3T (terluar, terdepan dan tertinggal) Indonesia," tegas Rini. [abr]