April 24, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Bank BNI Tebar Dividen Rp4,77 Triliun

IVOOX.id, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI Tahun Buku 2017 menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp4,77 triliun atau 35 persen dari total laba bersih sebesar Rp13,62 triliun untuk dibagikan kepada para pemegang saham.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, secara rinci dividen dibagikan sebesar 25 persen dari laba bersih atau Rp3,40 triliun dan ditambah dividen spesial sebesar 10 persen atau Rp1,36 triliun.

"Sehingga total dividen sebesar 35 persen atau Rp4,77 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai yang dibagikan kepada para pemegang saham," ucap Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Sementara khusus dividen bagian Pemerintah atas kepemilikan 60% saham akan disetorkan ke rekening Kas Umum Negara dalam bentuk Rupiah di Bank Indonesia. "Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2017 sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tutur Baiquni.

Adapun sebesar 65 persen dari laba bersih atau Rp8,85 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan. "Memang CAR kita di antara bank yang lain, BNI masih di bawah 20%. Ini akan mnambah kebutuhan modal BNI. Tahun ini kita berharap dividen rasionya bisa lebih rendah. Kita perkirakan laba kita bisa tumbuh 10% tahun ini," tutur Baiquni.

Selain mengumumkan dividen, RUPS BNI juga menyetujui Laporan Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan dalam Rangka memenuhi regulasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 14/POJK.03/2017. Hal ini karena BNI termasuk dalam 12 bank sistemik yang diwajibkan OJK untuk mengeluarkan instrumen investasi surat utang yang dapat dikonversi menjadi modal alias convertible bond.

Berdasarkan POJK tersebut batas akhir bagi bank sistemik mengeluarkan surat utang yang bisa dikonversi menjadi modal sampai akhir tahun ini.

"Kewajiban bahwa kita harus menerbitkan subdebt. Pada waktu laporan kinerja bulan Januari kami merencanakan untuk menerbitkan subdebt, jadi belum ada perubahan," tutup dia. [ava]

0 comments

    Leave a Reply