May 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Mirae Asset Sekuritas Indonesia

Awal Pekan, Harga Surat Utang Negara Potensial Melemah

IVOOX.id, Jakarta - Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa pada perdagangan awal pekan ini, Senin (25/3), harga surat utang negara atau SUN berpotensi melemah.

Dhian Karyantono, Analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa sentimen bagi pergerakan harga SUN awal pekan ini cenderung negatif yang utamanya disebabkan oleh kekhawatiran terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi Kawasan Euro dan Amerika Serikat (AS).

Meski proyeksi melambatnya pertumbuhan ekonomi Kawasan Euro sebelumnya telah diprediksi oleh Gubernur ECB, Mario Draghi. Namun, kekhawatiran pelaku pasar modal global terhadap hal tersebut semakin meningkat setelah rilis data estimasi awal (flash) PMI Manufaktur per Maret 2019 tercatat hanya sebesar 47,60 poin atau lebih rendah dibandingkan dengan konsensus pasar dan data bulan sebelumnya masing-masing sebesar 49,50 poin dan 49,30 poin.

Selain itu, rilis data flash PMI Manufaktur AS di bulan ini juga mengalami penurunan ke kisaran 52,6 poin dibandingkan dengan Februari 2019 sebesar 53 poin meski masih dalam level ekspansif (indeks di atas 50 poin).

Baca juga: Penguatan Imbal Hasil SUN Indonesia Masih Kalah dari Filipina

Kekhawatiran melambatnya ekonomi Kawasan Euro dan AS pada akhirnya mempertahankan minat investor terhadap aset safe haven diantaranya indeks dolar AS yang meningkat ke kisaran 96,67 poin (sebelumnya di kisaran 96,50 poin) sementara yield US Treasury 10 tahun turun ke kisaran 2,43% atau terendah sejak awal tahun lalu.

Apalagi, pergerakan yield US Treasury akhir pekan lalu mengalami inverted condition di mana spread antara yield US Treasury 10 tahun dengan yield US Treasury 3 tahun menunjukkan level negatif yang merupakan pertama kalinya sejak pertengahan Maret 2007 atau beberapa bulan sebelum terjadinya krisis Subprime Mortgage.

Baca juga: SUN Banyak Diburu Asing, Ini Penyebabnya

Sentimen-sentimen negatif tersebut, juga pada akhirnya mendorong kenaikan signifikan indikator risiko pasar modal global, tercermin dari CBOE Volatility Index (VIX), sekitar 20,91% ke kisaran 16,48 poin pada akhir pekan lalu.

"Dengan demikian, harga SUN di pasar sekunder diperkirakan menurun, utamanya seri SUN benchmark, melalui transmisi depresiasi rupiah terhadap dolar AS," katanya melalui riset harian, Senin (25/3).

Dhian mengatakan, berdasarkan proyeksi penurunan harga SUN di pasar sekunder hari ini dan perkiraan adanya sentimen positif dari hasil lelang SUN esok hari, investor disarankan untuk fokus pada perdagangan SUN benchmark FR0077, FR0078, FR0068, dan FR0079 dengan rekomendasi beli secara gradual untuk trading jangka pendek.

"Sementara itu, untuk trading jangka panjang, fokus pada perdagangan SUN FR0065 dan FR0075 dengan rekomendasi beli," katanya.

Berikut ini proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid hari ini:

FR0063 (15 Mei 2023): 94,85 (7,08%) - 95,15 (6,99%)

FR0077 (15 Mei 2024): 103,80 (7,22%) - 104,35 (7,10%)

FR0064 (15 Mei 2028): 90,20 (7,63%) - 90,75 (7,54%)

FR0078 (15 Mei 2029): 103,70 (7,72%) - 104,40 (7,62%)

FR0065 (15 Mei 2033): 87,75 (8,09%) - 88,10 (8,05%)

FR0068 (15 Maret 2034): 102,85 (8,04%) - 103,40 (7,98%)

FR0075 (15 Mei 2038): 93,25 (8,20%) - 94,00 (8,12%)

FR0079 (15 April 2039): 102,55 (8,11%) - 103,00 (8,07%)

-REVIEW (22 March 2019)-

-PRICE OF INDONESIA GOVERNMENT BONDS-

FR0077: -5,10 bps to 104,41 (7,08%)

FR0078: -17,60 bps to 104,60 (7,58%)

FR0068: -59,50 bps to 103,67 (7,95%)

FR0079: -76,40 bps to 103,19 (8,05%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-

UST 2yr: -0,008 point to 2,31%

UST 5yr: -0,108 point to 2,23%

UST 10yr: -0,106 point to 2,43%

UST 30yr: -0,096 point to 2,87%

German Bund 10yr: -0,056 point to -0,02%

UK Gilt 10yr: -0,051 point to 1,01%

-CDS OF INDONESIA BONDS-

CDS 2yr: +3,61% to 42,51

CDS 5yr: +2,86% to 92,05

CDS10yr: +2,85% to 177,26

-CRUDE OIL PRICES -

WTI: -1,59% to $59,04 per barrel

BRENT: -1,22% to $66,64 per barrel

0 comments

    Leave a Reply