Guna mengurangi kepadatan di jalur utama, ASDP juga menyiapkan layanan di pelabuhan perbantuan, seperti Ciwandan-Wika Beton dan Bojonegara-Muara Pilu. Langkah ini diambil untuk mendistribusikan arus kendaraan agar tidak hanya terfokus di jalur-jalur utama.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, memperkirakan jumlah penumpang mudik tahun ini akan mencapai 4,56 juta orang, dengan total kendaraan yang menyeberang diprediksi mencapai 1,13 juta unit. Angka ini mengalami peningkatan sekitar 10 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.

"ASDP memastikan kesiapan operasional dengan total 68 unit dermaga yang siap digunakan. Terdiri dari 56 unit milik ASDP dan 12 unit non-ASDP," ujar Shelvy di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Selain dermaga, ASDP juga telah menyiapkan 203 unit kapal yang terdiri dari 59 kapal milik ASDP Group dan 144 kapal reguler non-ASDP. Persiapan ini dilakukan demi memastikan kelancaran arus mudik dan mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang.

Dalam rangka optimalisasi operasional, ASDP juga telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemanfaatan pelabuhan alternatif untuk mengurai kepadatan di titik-titik tertentu. "Termasuk optimalisasi pelabuhan alternatif seperti Ciwandan, Bojonegara, dan Indah Kiat. Nantinya ini agar distribusi arus kendaraan lebih merata dan tidak terpusat di Merak dan Bakauheni," kata Shelvy.

Sementara itu, ASDP juga akan menutup sementara layanan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk pada Hari Raya Nyepi, 29 Maret 2025. Pengguna jasa yang telah melakukan reservasi pada periode tersebut akan mendapatkan pengembalian dana secara penuh di luar biaya administrasi.

Periode penutupan di Pelabuhan Ketapang dimulai pada 28 Maret 2025 pukul 17.00 WIB hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 WIB. Sementara itu, Pelabuhan Gilimanuk akan ditutup mulai 29 Maret 2025 pukul 05.00 WITA hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA.