September 27, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

AS Mungkin Tidak Akan Pernah Lagi Beri Dana ke WHO

IVOOX.id, Jakarta - Amerika Serikat (AS) mungkin tidak akan pernah alokasikan dana lagi ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). AS sebagai donor terbesar WHO menilai reformasi mendasar WHO diperlukan setelah penanganan pandemi virus corona.

Ketika Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meluncurkan serangan baru terhadap WHO. Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS menuduh pemerintahan Presiden Donald Trump mencoba ‘mengkambinghitamkan’ WHO untuk mengalihkan perhatian dari penanganan wabah virus korona.

Dalam sepucuk surat kepada Presiden Trump, Partai Demokrat menyerukan pemulihan segera dana AS untuk WHO yang ditangguhkan Trump pekan lalu. Trump menuduh WHO sebagai ‘China-sentris’ dan mempromosikan ‘disinformasi’ Tiongkok tentang wabah covid-19.

Pompeo mengatakan kepada Fox News pada Rabu 22 April bahwa perlu “perbaikan struktural dari WHO untuk memperbaiki kekurangannya.”

“Bahkan lebih dari itu, mungkin Amerika Serikat tidak akan pernah dapat kembali menjadi penjaminan, karena dolar pembayar pajak AS diberikan kepada WHO,” ujar Pompeo, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat (24/4/2020).

WHO telah membantah tuduhan administrasi Trump dan Tiongkok pun bersikeras mereka sudah transparan dan terbuka terkait virus korona.

Amerika Serikat telah menjadi donor keseluruhan terbesar bagi WHO, menyumbang lebih dari USD400 juta pada tahun 2019 atau sekitar 15 persen dari anggarannya. Pejabat senior AS pekan lalu mengatakan kepada bahwa Washington dapat mengalihkan dana ini ke kelompok bantuan lain.

Sebelumnya pada Rabu, Pompeo mengatakan Amerika Serikat ‘sangat meyakini’ Beijing telah gagal melaporkan wabah secara tepat waktu, melanggar aturan Organisasi Kesehatan Dunia, dan bahwa Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom tidak menggunakan kemampuannya untuk terbuka ketika negara anggota gagal mengikuti aturan itu.

Pompeo mengatakan WHO memiliki kewajiban untuk memastikan standar keselamatan diamati di laboratorium virologi di kota Wuhan di Tiongkok, di mana wabah dimulai. Menurutnya direktur jenderal memiliki “otoritas besar sehubungan dengan negara-negara yang tidak mematuhi.”

Penjabat kepala Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) mengatakan pada Rabu Amerika Serikat akan menilai apakah WHO dijalankan dengan benar dan mencari mitra alternatif di luar badan tersebut.

Kemungkinan AS nasib penghentian pendanaannya secara pasti kepada badan global bergantung pada Trump yang berhasil dalam upayanya untuk pemilihan kembali dalam pemilihan presiden November, melawan calon dari Partai Demokrat Joe Biden.

Kongres AS mengontrol pengeluaran federal, dan dapat meloloskan undang-undang untuk menjamin pendanaan bagi WHO. Namun, untuk menjadi undang-undang perlu mendapat dukungan yang cukup, termasuk dari Partai Republik yang mendukung Trump, tidak hanya untuk lulus tetapi untuk mengesampingkan kemungkinan veto.

Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins 24 April 2020, kasus positif covid-19 di AS mencapai 864.415 jiwa. Jumlah korban meninggal berada di angka 47.892 dan pasien yang sembuh mencapai 79.920 orang.

Sedangkan kasus positif secara global telah menyentuh angka 2.699.338 dan korban meninggal mencapai 188.437. Sementara pasien sembuh dari covid-19 menyentuh 737.735 orang.

0 comments

    Leave a Reply