AS Kecewa Parlemen Minta Pengusiran Tentara Asing
IVOOX.id, Washington DC - AS menyatakan kecewa dengan hasil pemungutan suara parlemen Irak untuk meminta pemerintah mengakhiri kehadiran pasukan asing di negara itu.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus mengatakan dalam sebuah pernyataan mengungkapkan kekecewaan itu.
"Amerika Serikat kecewa dengan tindakan yang diambil hari ini di Dewan Perwakilan Irak. Sementara kami menunggu klarifikasi lebih lanjut tentang sifat hukum dan dampak dari resolusi hari ini, kami sangat mendesak para pemimpin Irak untuk mempertimbangkan kembali pentingnya hubungan ekonomi dan keamanan yang sedang berlangsung antara kedua negara dan terus hadirnya Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS, "kata Morgan Ortagus, dikutip TASS.
"Kami percaya adalah kepentingan bersama Amerika Serikat dan Irak untuk terus memerangi ISIS bersama. Pemerintahan ini tetap berkomitmen untuk Irak yang berdaulat, stabil, dan makmur," kata juru bicara itu menambahkan .
BACA JUGA: Iran Tawarkan Hadiah USD80 Juta Untuk "Kepala Trump"
Sebelumnya pada hari Minggu, parlemen Irak memilih untuk mengeluarkan pasukan asing dari negara itu.
Dalam resolusi yang diadopsi pada sesi darurat Dewan Perwakilan Irak, anggota parlemen mengatakan "pemerintah harus bekerja untuk mengakhiri kehadiran pasukan asing di republik dan untuk membatalkan pekerjaan di bawah perjanjian keamanan dengan koalisi anti-terorisme internasional."
Resolusi itu mengatakan, khususnya, bahwa "pemerintah harus mengambil langkah-langkah praktis untuk melarang kehadiran pasukan asing, untuk melarang mereka menggunakan wilayah udara negara itu dan untuk mencabut permintaan bantuan dari koalisi internasional yang memerangi organisasi teroris Negara Islam."
Sesi ini digelar setelah memburuknya situasi di negara itu setelah serangkaian serangan AS di tanah Irak. Pada 2 Januari, Jenderal Qasem Soleimani, kepala Pasukan Quds Revolusi Iran, dan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil pemimpin pasukan paramiliter Syiah Irak Hashd al-Shaabi, tewas dalam salah satu serangan AS.
0 comments