Anwar Ibrahim ke Jakarta Minggu Besok, Peringati Reformasi 1998

IVOOX.id, Jakarta - Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia, Anwar Ibrahim, dijadwalkan melakukan lawatan ke Jakarta, Minggu (20/5), terkait dengan Peringatan 20 Tahun Reformasi.

Direktur Komunikasi Partai Keadilan Rakyat (PKR) Fahmi Fadli ketika dikonfirmasi di Kuala Lumpur, Sabtu (19/5), membenarkan Anwar Ibrahim mempunyai jadwal ke Jakarta namun dia tidak menjelaskan secara rinci jadwal tersebut. "Ya betul besok," jawab singkat anggota parlemen Lembah Pantai tersebut, seperti diberitakan Antara dari Kuala Lumpur.

Beredar informasi bahwa tokoh reformasi Malaysia tersebut dijadwalkan bakal bertemu dengan mantan Presiden BJ Habibie di Jakarta.

Pada hari yang sama saat berada di Putrajaya, Anwar Ibrahim mengatakan, dirinya berencana melakukan perjalanan nasional untuk bertemu orang-orang dan menyatakan penghargaannya atas dukungan mereka terhadap Pakatan Harapan dalam pemilihan umum.

Anwar mengatakan perjalanan akan dimulai segera setelah fase pertama pembentukan Kabinet telah selesai.

"Saya senang bahwa semuanya telah diselesaikan. Ini adalah paruh pertama kabinet. Kami berharap mereka baik-baik saja. Tidak seperti rezim sebelumnya, menteri kabinet kami akan diawasi ketat oleh rakyat," katanya.

Dia berbicara kepada wartawan setelah mendampingi istrinya, Wan Azizah Wan Ismail, yang menjabat Wakil Perdana Menteri Malaysia saat kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Anwar mengatakan belum memiliki kesempatan untuk benar-benar menghabiskan waktu bersama anak-anak dan cucu-cucunya karena selalu dikelilingi oleh para wartawan.

Anwar (71) dibebaskan segera setelah pengampunan penuh dari Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V pada 16 Mei 2018 lalu.

Anwar adalah mantan Deputi PM di sebagian era kekuasaan PM Mahathir Mohamad antara 1981-2003. Namun, karena perselisihan, Mahathir mendepak Anwar pada tahun 1998 dan bahkan ia dipenjara dengan tuduhan sodomi. Anwar sempat bebas, namun putusan bebasnya dianulir saat Najib Razak berkuasa dan ia kembali di penjara.

Selama di penjara, istrinya, Wan Azizah, memimpin perlawanan dengan mendirikan PKR, hingga akhirnya pada pemilu dua pekan lalu, bersama Aliansi Pakatan Harapan pimpinan Mahathir, PKR berhasil masuk ke kekuasaan dan Anwar pun dibebaskan.

Menurut perjanjian, Mahathir yang kini berusia 92 tahun akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar, namun belum jelas waktunya.

Di Indonesia, Anwar cukup populer dan dipandang sebagai tokoh reformasi Malaysia.