May 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Anies dan Ridwan Nyatakan Duka Mendalam Meninggalnya Seorang Suporter Persija

IVOOX.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan  dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan kekecewaan dan duka mendalam atas  meninggalnya supporter Persija, dalam tragedi pengeroyokan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jawa Barat, Minggu (23/9).

"Kabar meninggalnya anak muda selalu menyesakkan. Hari ini jadi hari duka cita yang amat dalam. Marah, duka dan kecewa! Kekerasan itu menyesakkan," kata Anies dalam cuitan di media sosial Twitter pada Minggu (23/9) malam.

Seorang Jakmania,Haringga Sirila tewas dikeroyok oknum pendukung klub sepak bola Persib Bandung pada Minggu siang.  Anies menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.

Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan pemerintah provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan dukungan yang diperlukan agar pengurusan jenazah berjalan lancar. "Saudara-saudara semua, kita memang berduka, kita marah, tapi kita tunjukan bahwa kita beradab, kita menjunjung tinggi hukum," kata Anies menambahkan penyelidikan dan penindakan tegas diserahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun menyampaikan rasa kecewanya yang mendalam atas insiden berdarah tersebut.  "Saya sangat berduka cita atas meninggalnya suporter Persija atas nama Haringga Sirilla, warga Cengkareng tadi siang. Sangat kecewa dan menyesalkan tindakan biadab oknum Bobotoh yang menodai kemenangan tim Persib yang didapat dengan susah payah," tegas Kang Emil dalam unggahan di media sosial Instagram.

Ridwan mengunggah gambar tulisan "turut berduka cita" berwarna putih dengan latar berwarna hitam  Gubernur Jabar itu meminta maaf kepada keluarga korban dan para pendukung Persija. Dia meminta kepolisian untuk menangkap dan menghukum para oknum yang telah melakukan tindak kekerasan berujung kematian itu.

"Semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran untuk kita semua untuk tidak melakukan fanatisme berlebihan, karena merah putih dan Indonesia Raya kita masih sama. Bagi saya lebih baik tidak ada liga sepakbola jika harus mengorbankan nyawa manusia. Hapunten," demikian Kang Emil menutup keterangannya di Instagram, seperti dilansir Antara.

0 comments

    Leave a Reply