Anggota DEN Klaim Impelementasi Kendaraan Listrik Bisa Tekan Defisit Transaksi Berjalan
IVOOX.id, Jakarta - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dari unsur pemangku kepentingan Satya Widya Yudha mengatakan kesuksesan implementasi kendaraan listrik akan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM), sehingga otomatis menekan defisit transaksi berjalan Indonesia.
"Total permintaan BBM sektor transportasi diperkirakan sebesar 244,3 juta barel tanpa kendaraan listrik pada 2025. Namun, kalau kita punya dua juta sepeda motor listrik, 2.000 mobil listrik, dan 600 bus listrik, maka setidaknya kita bisa menghemat 2,35 juta barel BBM pada 2025 tersebut," kata Satya di Jakarta, Jumat, saat menjelaskan hasil kunjungan kerja Anggota DEN dari unsur pemangku kepentingan (APK) ke Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi selaku Anggota DEN dari unsur pemerintah.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (11/5/2021) tersebut, APK DEN yang hadir adalah Agus Puji Prasetyono, Musri, Satya Widya Yudha, Herman Darnel Ibrahim, Daryatmo Mardiyanto, Eri Purnomohadi, As Natio Lasman, dan Yusra Khan, serta didampingi Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto.
Menurut dia, pengurangan emisi karbon di sektor perhubungan didominasi oleh subsektor transportasi darat.
"Dengan demikian, gagasan Kemenhub untuk menggenjot penggunaan mobil listrik sangat lah beralasan," ujarnya.
Namun, Satya menilai untuk menarik minat masyarakat memakai mobil listrik secara komersial perlu diberikan insentif baik fiskal, maupun nonfiskal seperti bebas parkir, tidak membayar tarif jalan tol, atau cash back saat pembelian.
Ditambah lagi, lanjutnya, pemerintah harus memulai terlebih dahulu dengan membangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) secara masif.
"Pemerintah sudah menargetkan pendirian SPKLU sebanyak 88.045 unit sampai 2025, sementara saat ini baru 57 SPKLU di 35 lokasi. Pembangunan SPKLU ini perlu dipercepat penambahannya," katanya, dikutip Antara.

0 comments