May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

ALFI: Benahi Logistik Antisipasi Peningkatan Perdagangan Global

iVOOXid, Jakarta - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menginginkan sektor logistik benar-benar dibenahi guna mengantisipasi peningkatan perdagangan global, di mana pertumbuhan majemuk tahunan perdagangan Indonesia adalah tertinggi di ASEAN.

"Pertumbuhan CAGR (Compound Annual Growth Rate/Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan) pada interval 2013-2017 sebesar 11,7 persen. Sementara volatilitas 'freight forwarding' (agen pengiriman/penerimaan ekspor-impor) mencapai 11,8 persen. Kemudian, pengiriman kecil dan ekspres mencapai 21,7 persen. Hal ini menjadikan volatilitas Indonesia tertinggi se-ASEAN," kata Ketum DPP ALFI Yukki Nugrawan Hanafi di Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Dia mengingatkan bahwa Indonesia Indonesia mulai memasuki era pasar global di mana hambatan perdagangan menurun, dan tingkat persaingan meningkat. Secara garis besar, market size logistik nasional cenderung mengalami volatilitas atau peningkatan.

Menurut Yukki, kondisi demikian merupakan pengaruh dari tingginya permintaan pasar di Indonesia seiring menjamurnya bisnis e-commerce atau perdagangan barang dan jasa yang dilakukan di dalam dunia maya.

Yukki menilai saat ini konsumen dalam negeri sudah lebih cermat dalam berburu produk-produk impor dan nasional yang berkualitas baik dengan harga relatif rendah.

"Meski sempat dilanda krisis ekonomi global, dan melemahnya ekspor namun sektor logistik Indonesia mampu bertahan bahkan permintaan dari konsumen terus meningkat," ucapnya.

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan sektor logistik negara lain di ASEAN, Yukki mengatakan Indonesia tergolong beruntung. Pasalnya volatilitas di beberapa negara tetangga mulai terlihat menurun.

Misalnya, CAGR Singapura hanya sebesar 7,3 persen, Filipina 11,3 persen, dan Thailand 9,7 persen, semuanya juga pada interval periode 2013-2017.

"Ini jelas menggambarkan bahwa paradigma pasar jasa logistik mulai beralih ke Indonesia yang notabenenya memiliki jumlah penduduk terbesar di ASEAN, serta terjadi peningkatan dalam bidang penggunaan teknologi dan pendapatan masyarakat," jelas Yukki.

Lebih lanjut Yukki menyatakan bahwa ke depannya, ALFI akan bersinergi dengan pemerintah dan mendorong kebijakan untuk memperbaiki sektor logistik baik daerah maupun nasional, salah satunya dengan meningkatkan layanan infrastruktur transportasi dan IT.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah berhasil menekan waktu tunggu bongkar muat barang di pelabuhan (dwelling time) namun belum bisa menanggulangi masalah biaya logistik yang dinilai masih tinggi.

"Penurunan 'dwelling time' kita rata-rata turun. Tapi jujur kami akui biaya logistik masih jadi masalah yang sedang kami selesaikan," katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kemaritiman 2017 di Jakarta Timur, Kamis (4/5).

Luhut mengaku pemerintah sedang berupaya untuk memangkas biaya-biaya di pelabuhan dengan memeriksa satu per satu komponen pembentuk biaya logistik untuk memetakan rincian yang bisa dipangkas.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi meminta agar "dwelling time" bisa ditekan lagi hingga menjadi dua hari dari sebelumnya sekitar tiga hari.

Menurut Presiden, target yang ditetapkan telah berhasil dicapai sehingga dirinya juga optimistis bahwa target dua hari pun dapat tercapai. (ant)

0 comments

    Leave a Reply