November 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Alasan Target Bauran Energi Baru Terbarukan Sulit Dicapai

IVOOX.id - Direktur Jenderal EBT dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Jisman Parada Hutajulu mengungkapkan alasan capaian bauran energi baru terbarukan (EBT) masih rendah di tahun 2023. 

Menurutnya bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di tanah air terus mengalami progres, namun memang jika persentasenya dibandingkan energi konvensional memang masih rendah.

Jisman mengatakan salah satu penyebab yang mempengaruhi progres bauran EBT ini juga disebabkan oleh penambahan operasi pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang masih masif. Sehingga menurutnya hal itu menghambat capaian EBT yang signifikan.

"Seperti tahun ini ada pembangkit besar raksasa, ada 4 GW PLTU ada yang masuk," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Jisman menjelaskan pembangunan 1 GW pembangkit bahan bakar fosil setara dengan 4 GW pembangkit EBT. Lantaran PLTS dan PLTB hanya beroperasi rata-rata 4-5 jam. 

"Jadi setiap kita mengoperasikan 1 GW PLTU, itu harus bangun 4 GW PLTS atau PLTB agar persentasenya masih sama," kata dia. 

Di samping itu pemerintah juga tengah mengejar target penyediaan listrik 35.000 MW, yang pengoperasiannya lebih banyak menggunakan PLTU. "Untuk mengejar program 35.000 MW itu kan paling banyak dari PLTU," katanya.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Energi Nasional (DEN) ESDM Djoko Siswanto mengatakan pihaknya akan merevisi target capaian bauran energi terbarukan (EBT) pada 2025. Mulanya pemerintah menargetkan bauran EBT 23 persen pada 2025, namun akan diubah menjadi 17 persen.

Djoko mengatakan revisi capaian target tersebut mempertimbangkan hasil evaluasi realisasi bauran EBT pada 2023 yang baru mencapai 13,1 persen.

"Kalau berdasarkan angka tadi udah mencapai 13,09 persen. Nah di 2025 target 23 persen kalau revisi itu kita optimisnya 17 persen terus pesimisnya 19 persen di 2025," ujar Djoko dalam konferensi pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Sesi Dewan Energi Nasional, Rabu (17/1/2024). 

0 comments

    Leave a Reply