September 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Limbah Pabrik Diduga Masih Ada yang Dibuang ke Sungai Citarum

IVOOX.id - Program Citarum Harum yang dimulai sejak Januari 2018 sesuai instruksi Presiden Joko Widodo untuk melakukan perbaikan dan revitalisasi Sungai Citarum dari hulu ke hilir. Instruksi tersebut diwujudkan menjadi Peraturan Presiden No 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum.

Program yang dirancang langsung oleh pemerintah pusat pada pemerintahan Joko Widodo tersebut sudah berjalan selama 5 tahun, namun hingga kini masih terdapat berbagai masalah khususnya dalam hal pembuangan limbah pabrik, mengingat, di sepanjang area DAS citarum terdapat berbagai pabrik terutama perusahaan yang bergerak di bidang Tekstil.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Sumber Daya Komunitas DAS Citarum, Gunawan berpendapat bahwa penanganan limbah yang mengalir ke sungai Citarum masih belum maksimal, ia menilai masih adanya perusahaan ‘nakal’ yang membuang limbahnya langsung ke Sungai Citarum tanpa diolah terlebih dahulu.

“Kalau soal limbah, ada sedikit perbaikan, tapi sangat sedikit, mungkin saya berbicara tanpa riset, tapi dengan pengelihatan di lokasi, saat covid, dimana perusahaan banyak yang tidak beroperasi, limbah yang masuk ke Citarum itu sedikit, akantetapi sekarang, saat sudah mulai beroperasi Kembali, ya airnya tercemar limbah lagi, ini mengindikasikan bahwa limbah-limbah pabrik masih banyak yang mengalir ke sungai Citarum,” ujarnya pada IVOOX.id pada aksi lingkungan hidup sedunia di depan Gedung Sate Bandung pada Senin kemarin lusa (5/6/2023).

Gunawan menambahkan, debit air di sungai citarum khususnya pada musim hujan masih tergolong tinggi hingga menggenangi area sekitarnya khususnya di wilayah Baleendah dan Dayeuhkolot, selain berpengaruh pada rusaknya lingkungan, peningkatan debit air tersebut sangat berpengaruh kepada terganggunya pergerakan ekonomi khususnya di Kabupaten Bandung.

Sementara itu, pada musim kemarau, kondisi Sungai Citarum tak kalah memprihatinkan, berdasarkan pengamatan di lapangan, Gunawan berpendapat bahwa saat musim kemarau, air limbah semakin terlihat jelas di sungai Citarum, Gunawan berharap agar pemerintah dan seluruh masyarakat khsusnya yang berada di sepanjan DAS Citarum agar lebih memperhatikan kondisi lingkungan.

“Soal debit air, kalau musim kemarau yang kita lihat itu airnya hitam kaya air imbah aja, air jernihnya itu udah gak ada jadi solusinya bagaimana kitab bisa lebih serius lagi memetakan mata-mata air yang ada di sekitar DAS Citarum dan itu dilindungi. Makannya butuh satu kebijakan yang mengatur zonasi untuk penyelamatan Kawasan bandung selatan khususnya yang berada di sekitar DAS Citarum” tutupnya.

Reporter: Fahru Razi Asyar

0 comments

    Leave a Reply