May 1, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Akibat Ancaman Perang, Shakhtar Donetsk Jamu Lyon di Kiev

 

 

IVOOX.id, Donetsk - Ini adalah pekan yang besar bagi Shakhtar Donetsk dan fans mereka. Klub asal Ukraina itu akan menjamu Lyon di laga terakhir penyisihan grup Liga Champions, Kamis (13/12) dini hari WIB.

Namun, momok perang telah membayangi pertandingan dengan para penggemar klub itu akan melakukan perjalanan lebih dari 700 kilometer untuk menonton tim mereka sendiri dalam laga kandang.

Kemenangan atas Lyon akan membuat juara liga Ukraina memesan tempat di babak 16 besar bersama juara Grup F Manchester City. Hasil imbang akan cukup bagi Lyon untuk maju dengan menyingkirkan Shakhtar. Karena itulah kemenangan menjadi mutlak bagi tuan rumah.

Stadion mereka selalu penuh dengan pendukung setiap kali Shakhtar bermain di kandang mereka pada laga Eropa. Tapi untuk antisipasi situasi yang terjadi di Donetsk, pertandingan dipindahkan ke ibu kota Ukraina, Kiev.

Shakhtar sekarang akan menjamu Lyon di kota yang berjarak lebih dari 700 kilometer dari kandang. Kiev sendiri merupakan rumah salah satu rival terbesar mereka. Alasannya pemindahan itu adalah perang dan pemberlakuan darurat militer.

Pada akhir November lalu, Russia menyita tiga kapal angkatan laut Ukraina dan menahan 24 awak dalam insiden antara dua negara bekas Soviet. Sebagai tanggapan, Kiev memberlakukan darurat militer selama 30 hari di 10 wilayah yang berbatasan dengan Russia, termasuk kandang sementara Shakhtar di Kharkiv. Situasi itu membuat UEFA memindahkan pertandingan Shakhtar kontra Lyon ke Kiev.

“Sangat sulit bagi klub untuk bermain di kota yang asing,” ujar Ruslan, pendukung Shakhtar dari Donetsk, kepada AFP. “Tim, tentu saja, mereka tidak memiliki semua penggemar yang akan mendukung mereka,” sambungnya.

Penggemar Shakhtar telah terbiasa harus melakukan perjalanan untuk pertandingan kandang. Selama dua tahun terakhir, klub telah berada di Kharkiv, yang berjarak 300 kilometer dari Donbass Arena di Donetsk. Stadion itu mereka tinggalkan pada tahun 2014 ketika wilayah tersebut jatuh di bawah kendali separatis yang didukung Russia. (luthfi ardi)

0 comments

    Leave a Reply