April 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Akankah Bank Sentral Kanada Menaikan Suku Bunga?

IVOOX.id, Jakarta - Bank of Canada (BoC) kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga kembali saat membuat pengumuman tentang kebijakan moneter yang akan diungkapkan pada hari Rabu (17/1), menurut para ekonom di bank-bank besar Kanada.

Meningkatnya peluang kenaikan suku bunga lainnya adalah nada optimis dari sebuah hasil rilis pada kuartal pertama yang dilihat dari Business Outlook Survey, yang merupakan sebuah barometer sentimen bisnis yang diawasi ketat di Kanada, bahkan Bank Sentral pun sudah mengeluarkan keputusan serupa pada Senin (8/1).

Beberapa perusahaan di Kanada merasa optimis tentang masa depan dan memiliki rencana untuk meningkatkan investasi dan perekrutan, setelah dilakukannya jajak pendapat terkait hal tersebut. Survei tersebut, yang dilakukan pada akhir November dan awal Desember tahun lalu, menemukan bahwa sentimen bisnis telah pulih kembali dan hampir mendekati puncaknya di musim panas, ketika bank sentral menerapkan kenaikan suku bunga pertamanya.

Berawal dari hasil informasi pekan lalu yang mendorong tingkat pengangguran ke tingkat terendah sejak tahun 1970an (sekitar 5,7 persen), perdagangan pada Senin kemarin cukup untuk mendorong para ekonom merevisi perkiraan suku bunga mereka.

"cukup sehat untuk meyakinkan kita bahwa (bank sentral) kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada awal keputusan minggu depan," kata Douglas Porter, kepala ekonom di BMO Financial Group, dalam sebuah keterangan pers Senin (8/1).

Ekonom lain pun berpendapat sama tentang hasil yang diperoleh pada awal tahun ini, "Kami pikir laporan pekerjaan mengesankan Jumat lalu, memiringkan skala demi kenaikan suku bunga bulan Januari, dan rilis Business Outlook Survey hari ini memberikan bobot lebih lanjut terhadap pandangan tersebut," ucap Josh Nye kepada RBC dalam keterangannya.

Pangsa perusahaan Kanada yang akan berjuang untuk memenuhi kenaikan permintaan yang tak terduga mencapai tingkat tertinggi dalam 10 tahun terakhir, laporan tersebut menunjukkan, bahwa sementara kekurangan tenaga kerja juga menjadi lebih umum.

Pertarungan untuk memenuhi lonjakan permintaan dapat menyebabkan perusahaan menaikkan upah, yang pada gilirannya dapat mendorong kenaikan harga. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi, di sisi lain, umumnya merupakan aktivitas ekonomi yang sejuk dan dapat membantu menjaga inflasi dalam kisaran yang diinginkan oleh Dewan Komisaris.

Jajak pendapat terakhir mengatakan bahwa niat perekrutan meningkat sejak musim gugur, terutama di sektor jasa, karena kekurangan tenaga kerja menjadi lebih hal utama. "Kekurangan lebih kuat dari tahun sebelumnya," tutur Josh.

Indikator tersebut mencerminkan rencana perusahaan untuk meningkatkan pengeluaran investasi menguat kembali, mendekati tingkat pasca-resesi, dan menjadi lebih luas berbasis di sektor dan wilayah Kanada.

Survei tersebut juga menemukan bahwa perusahaan tetap optimis tentang ekspektasi pertumbuhan penjualan mereka untuk 12 bulan ke depan. Pandangan mereka, bagaimanapun, sedikit banyak mengalami prediksi bahwa aktivitas penjualan terbaru yang kuat akan kembali ke tingkat yang lebih normal.

Laporan tersebut mengatakan bahwa untuk menjelaskan ekspektasi pertumbuhan penjualan, bisnis "menunjukkan pasar real estat yang kuat, permintaan luar negeri yang terus berlanjut dan dukungan nyata dari belanja stimulus federal." tambahnya.

Meskipun perusahaan Kanada mengatakan bahwa mereka semakin khawatir dengan hasil negosiasi ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara yang sedang berlangsung dan meningkatnya proteksionisme, "sebagian besar melihat pertumbuhan AS yang sehat dan dolar Kanada yang rendah yang menguntungkan penjualan mereka selama 12 bulan ke depan," tulis laporan tersebut dilansir globalnews.

"Semakin jelas bahwa ekonomi Kanada tidak memerlukan stimulus moneter yang disediakan saat ini." tutup Josh Nye.[dra]

0 comments

    Leave a Reply