October 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Implikasi Kenaikan Inflasi AS pada Pasar Keuangan Indonesia

IVOOX.id - Selain tantangan inflasi domestik, Indonesia juga dihadapkan pada dampak dari peristiwa ekonomi global, terutama terkait dengan situasi di Amerika Serikat (AS). Kenaikan inflasi yang tak terduga di AS pada bulan Februari 2024, mencapai 3,2 persen (y.o.y), telah membawa implikasi signifikan terhadap pasar keuangan Indonesia.

Menurut analis akademisi dari LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky, sentimen pasar menunjukkan bahwa Federal Reserve (the Fed) mungkin akan menunda penurunan suku bunga acuan.

"Hal ini memicu arus modal keluar dari pasar obligasi Indonesia," ungkap Riefky kepada IVOOX, Jumat (22/3/2024).

Meskipun terjadi arus modal keluar, Riefky menegaskan bahwa Rupiah cenderung stabil dalam beberapa minggu terakhir.

"Intervensi aktif oleh Bank Indonesia (BI) dan permintaan domestik yang masih solid telah membatasi dampaknya terhadap imbal hasil surat utang Pemerintah," jelasnya.

Riefky juga menyoroti pentingnya kebijakan BI dalam menjaga stabilitas ekonomi. "Dengan kondisi inflasi dan nilai tukar yang masih terkendali, tidak ada keperluan mendesak untuk BI mengubah suku bunga acuannya," tambahnya.

Dalam menghadapi dinamika pasar global, Indonesia perlu memperhatikan dampak dari kebijakan ekonomi luar negeri terhadap stabilitas ekonomi dan keuangan domestiknya.

"Kondisi saat ini menunjukkan perlunya kewaspadaan dan respons yang cepat terhadap perubahan pasar," pungkas Riefky.

0 comments

    Leave a Reply