October 4, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Ahli Ungkap Kekebalan Vaksin Covid-19 Setelah Dua Minggu Disuntik

IVOOX.id, Jakarta - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 hampir pasti dilaksanakan pada minggu kedua dan ketiga bulan Januari ini. Vaksin sudah mulai didistribusikan ke 34 provinsi. Hari ini, Minggu (3/1/2021), Bio Farma melakukan pengiriman perdana ke 14 provinsi.

Vaksinasi diharapkan memberikan kekebalan pada individu maupun kelompok sehingga memutus rantai penularan. Vaksin akan memberikan kekebalan pada minggu kedua pasca disuntik.

Anggota Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof. Soedjatmiko mengatakan, sama seperti vaksin lainnya, vaksin Covid-19 juga memberikan kekebalan pada minggu kedua.

“Semua vaksin sama sekitar dua minggu. Hari ini disuntik setelah dua minggu kemudian baru kekebalannya tercapai,” kata Soedjatmiko Minggu (3/1/2022).

Soedjatmiko mengatakan, ketika kekebalan itu tercapai maka saat terinfeksi Covid-19 penerima vaksin tidak sakit. Ketika masuk dalam tubuh virus ini mati dengan sendirinya.

Namun, menurut Soedjatmiko, vaksin tidak akan membunuh virus ketika virus berada di luar tubuh, misalnya menempel di baju, kaki atau tangan. Sehingga penularan ke orang lain masih berpotensi terjadi. Oleh karena itulah meskipun sudah divaksin, protokol kesehatan jangan pernah diabaikan. Tetap memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan mencuci tangan lebih sering.

“Protokol kesehatan harus tetap dilakukan sampai pandemi Covid-19 selesai,” kata Soedjatmiko.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, masih cukup panjang untuk keluar dari pandemi ini. Vaksin disertai penerapan protokol kesehatan dan memperkuat 3T, yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) merupakan upaya lengkap untuk mengendalikan pandemi ini secara efektif.

Protokol kesehatan tetap diterapkan ketat untuk melindung tenaga kesehatan dan tenaga publik yang berisiko lebih tinggi terinfeksi karena mereka di garis terdepan dalam menangani Covid-19. Itulah mengapa mereka dijadikan prioritas utama penerima vaksin. Vaksin penting tidak hanya untuk individu tenaga kesehatan, tapi juga keluarga mereka dan masyarakat luas.

0 comments

    Leave a Reply