April 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Aher Ajak Umat Jaga Kondusivitas Keamanan Jawa Barat

IVOOX.id, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menggelar kegiatan silaturahim bersama tokoh Ulama, Ormas Islam, dan Pesantren se-Jawa Barat, di Aula Barat Gedung Sate Bandung baru-baru ini.

Hadir pula pada kegiatan ini Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo, Wakapolda Jabar Brigjen Pol Supratman, Ketua MUI Jabar Rachmat Syafe'i, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Barat Ruddy Gandakusumah, para tokoh ormas Islam, para tokoh pesantren.

Gubernur Aher mengatakan, hal yang dibahas pada pertemuan saat itu salah satunya adalah, terkait kondusifitas keamanan dan ketertiban di Jawa Barat.

"Ini adalah konsolidasi untuk menjaga rasa aman yang selama ini kita miliki, untuk terus kita jaga terus dan pertahankan," ungkap Gubernur Ahmad Heryawan.

Terkait keamanan yang berkaitan dengan aktivitas umat Islam, Gubernur menyayangkan terjadinya sejumlah kasus kekerasan yang menimpa ulama dan tokoh agama.

Dimana belakangan ini, telah terjadi dua kasus penganiayaan terhadap tokoh agama, yakni terhadap KH Umar Basri, pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hidayah, Kabupaten Bandung, dan Alm. Ustaz Prawoto yang dianiaya hingga menyebabkan meninggal dunia.

"Dari peristiwa itu, saya mengajak seluruh masyarakat bersama aparat bersiaga, menjaga rasa aman. Mari kita hadirkan kondusifitas di Jawa Barat, kita pertahankan, dan mari kita antisipasi jika ada yang mengganggu keamanan kita," kata Aher.

Kemudian, mencegah hal serupa terjadi kembali. Aher menyebut Pemerintah Provinsi Jawa Barat, aparat TNI, dan kepolisian akan berkoordinasi untuk siaga menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.

Pada saat yang sama, kata Aher, Polda Jabar, Kodam III/ Siliwangi telah siap menggerakan pasukannya untuk menjaga keamanan bersama -sama di lapangan.

"Di tingkat paling bawah ada babinsa, babinkamtibnas, danramil, koramil, juga polsek masing-masing, kemudian ada polres, kodim, perangkat keamanan seperti Pol PP, Hansip, kita siaga jangan sampai ada ancaman. Kita harus segera tanggap kepada kejadian kejadian yang kita khawatirkan merembet menjadi persoalan besar," katanya.

Aher ingin kedepan, apapun gejolak yang muncul, perlu ada deteksi dini dan tindakan dini sesegera mungkin. Pun para ulama bisa membangun komunikasi dengan pihak Pemerintah setempat, kepolisian, dan TNI.

"Maka, bila pada jaman perjuangan dulu para ulama, para santri, berjihad melawan penjajah, tugas kita saat ini adalah menjaga agama dan negara," ujar Aher.

Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo menyebut, jajaran TNI siap bekerja sama dengan Polri melindungi ulama. Menurutnya aparat TNI dan kepolisian akan berkoordinasi untuk berpatroli di beberapa pondok pesantren, termasuk kediaman ulama.

"Kami juga bekerja sama dengan kepolisian untuk membantu personel. Meski tidak 24 jam, diharapkan kehadiran TNI membantu Polri bisa memberi suasana tentram bagi ulama," Ucapnya.

Wakapolda Jabar Brigjen Pol Supratman menghimbau agar masyarakat selalu waspada. Terlebih jika mulai timbul gejolak sekecil apapun yang muncul.

Mengingat saat ini jamannya berita hoax, ataupun berita yang meresahkan warga bermunculan, Wakapolda meminta masyarakat bijak menghadapinya. Jangan sampai suatu berita yang belum jelas kebenarannya membuat gaduh masyarakat.

"Lebih baik lagi jika setiap berita yang muncul di masyarakat dapat disaring terlebih dahulu, sehingga jika berita tersebut tidak meresahkan masyarakat, bisa diredam," kata Wakapolda.

"Juga bila ada kejadian apapun yang berpotensi meresahkan masyarakat agar langsung dilaporkan ke polsek/polres terdekat," tegas dia.

Wakapolda pun inginkan peranan aktif alim ulama dalam malakukan upaya pencegahan, dalam meredam potensi ancaman yang dapat merusak situasi kamtibmas di wilayah hukumnya.

Kepala Badan Kesbangpol Jabar Ruddy Gandakusumah, menyebut terkait kegiatan sikaturahim yang diinisasi pihaknya merupakan wadah berbagi informasi membangun komunikasi dalam rangka membangun keamanan dan ketertiban di masyarakat Jawa Barat.

"Ini untuk menguatkan silaturahim, menguatkan koordinasi forkopimda dan komponen masyarakat, tokoh agama, menjaga kondusifitas berbangsa dan bernegara," kata Ruddy.

"Harapan kami, lewat silaturahim ini mampu memperkokoh kesataun persatuan sebagai bangsa," imbuhnya. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply