May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Afifuddin Kalla Siap Pimpin Hipmi Jaya

iVooxid, Jakarta - Pengusaha muda Afifuddin Suhaeli Kalla menyatakan siap untuk maju di dalam pencalonan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Jakarta Raya (Hipmi Jaya) untuk periode 2017-2020.

"Saya memantapkan hati untuk memenuhi amanah ini dan Insya Allah prosesnya lancar dan sesuai dengan yang diharapkan," kata Afifuddin Kalla dalam rilis yang diterima di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Menurut dia, terdapat dukungan terhadap dirinya oleh berbagai elemen, seperti sejumlah rekan, teman hingga senior Hipmi agar dirinya mau untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Hipmi Jaya.

Mengenai program yang ingin dilakukan untuk Hipmi Jaya, Afifuddin berkomitmen untuk menumbuhkan jumlah pengusaha di Ibu Kota dan menjadikan Hipmi Jaya sebagai organisasi pengusaha muda yang terdepan dalam menumbuhkan perekonomian nasional.

"Saya ingin bawa semangat kebersamaan, yang nantinya Hipmi Jaya sebagai organisasi pengusaha muda yang terdepan dalam mendongkrak perekonomian nasional dan modern melalui strategi implementasi teknologi digital," katanya.

Sebelumnya, Afifuddin yang saat ini menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Cabang Hipmi Jakarta Timur menginginkan peta jalan yang dibuat pemerintah benar-benar fokus dalam mengembangkan potensi e-commerce yang ada.

Menurut Afifuddin, penetrasi e-commerce baru mencapai sekitar 1 persen dari keseluruhan transaksi ritel nasional.

Hal tersebut, lanjutnya, dinilai masih kalah jauh dengan sejumlah negara di kawasan Asia, seperti Singapura, China, dan India.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga telah menegaskan peta jalan disusun pemerintah untuk mendukung pembangunan ekosistem industri e-commerce lokal agar Indonesia dapat menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.

Peta jalan e-commerce itu sendiri mencakup tujuh topik penting, yaitu pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, logistik, edukasi dan sumber daya manusia serta keamanan siber.

"Pada rancangan roadmap itu, Kemendag memiliki tugas utama menyusun aturan untuk memastikan pertumbuhan transaksi e-commerce dengan ekosistem e-commerce yang dapat dipercaya," kata Enggar.

Ia meyakini Indonesia bakal menjadi kekuatan penting dalam ekononmi digital dunia. Total nilai e-commerce global pada 2015 mencapai 16,6 triliun dolar AS. Angka itu berasal dari B2B sebesar 15 triliun dolar AS dan B2c sebesar 1,6 triliun dolar AS.

Data Moody Analitics & Visa, nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada 2015 mencapai Rp150 triliun sedangkan pada 2016 diperkirakan akan mencapai 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp250 triliun.

"Diharapkan jumlah transaksi terus meningkat menjadi 130 miliar dolar AS pada 2020," katanya. (ant)

0 comments

    Leave a Reply