April 27, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Adhi Karya Siap Terbitkan Obligasi Rp3,5 Triliun

iVOOXid, Jakarta - BUMN Konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk akan menerbitkan surat utang atau obligasi dengan target dana yang diraih sebesar Rp3,5 triliun melalui mekanisme penawaran umum berkelanjutan II tahap I tahun 2017.

Direktur Utama Adhi Karya Tbk, Budi Harto di Jakarta, Rabu (24/5/2017) mengatakan bahwa dana yang diraih dari hasil penawaran obligasi itu sebagian besarnya akan digunakan untuk memperkuat modal kerja, yakni mendukung proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek).

"Sekitar Rp2,5 triliun dana yang diraih dari penerbitan obligasi itu untuk mendukung proyek LRT," paparnya.

Ia menambahkan bahwa sekitar RpRp500 miliar untuk penyertaan pada entitas anak, dan sisanya akan digunakan untuk pelunasan obligasi jatuh tempo tahun ini yang juga dipergunakan untuk modal kerja.

Terkait proyek LRT, Budi Harto menyampaikan bahwa pembangunan fisik proyek itu telah mencapai 15 persen, dengan dana yang telah dikeluarkan sekitar Rp3,5 triliun.

"Itu untuk tiang yang kami tanam dan pasang untuk LRT," ujarnya.

Direktur Keuangan Adhi Karya, Haris Gunawan mengemukakan bahwa obligasi yang diterbitkan perseroan itu merupakan bagian dari penawaran umum obligasi berkelanjutan II dengan total target dana sebesar Rp5 triliun.

Ia menambahkan penawaran umum obligasi berkelanjutan II tahap I senilai Rp3,5 triliun itu memiliki jangka waktu 5 tahun dengan kisaran bunga per tahun sebesar 8,75-9,5 persen yang akan dibayarkan tiap triwulan.

Dalam rangka penerbitan obligasi ini, Adhi Karya telah memperoleh hasil pemeringkatan surat utang jangka panjang dengan peringkat idA- (single A minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Perseroan juga menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi Adhi Karya Tbk.

Secara terpisah, Analis Dareksa Sekuritas Arif Sentanu dalam kajiannya mengemukakan bahwa sektor konstruksi Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 7,3 persen pada tahun 2017. Antara tahun 2017-2021, rata-rata pertumbuhan sektor konstruksi akan sebesar 7,8 persen.

"Mengingat latar belakang ini, perusahaan sektor konstruksi Indonesia masih cukup menjanjikan," katanya. (ant)

0 comments

    Leave a Reply