April 27, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

7 Film Paling Populer di Negara-Negara Asia Tenggara

IVOOX.id, Jakarta - Perkembangan industri film di Negara-Negara Asia Tenggara tidak kalah hebat dengan yang lainnya, dengan banyaknya budaya, pemandangan alam yang menakjubkan membuat film yang dibuat menjadi sebuah mahakarya hebat.

Beberapa film di Negara-Negara Asia Tenggara tidak diputar di luar wilayah tersebut, seperti dilansir dari seasia.co berikut adalah tujuh film lokal paling populer di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dalam kurun waktu 2017-2018:

1. Abang Long Fadil 2 - Malaysia

Abang Long Fadil 2 merupakan film komedi yang berasal dari Malaysia, film ini keluar di box office Malaysia pada bulan Agustus 2017.

Film yang merupakan sekual dari Abang Long Fadil ini ditayangkan di 120 bioskop nasional hanya dalam waktu 13 hari, termasuk Brunei dan Singapura, film yang menampilkan Zizan Razak sebagai tokoh utama ini sukses menempati puncak box office Malaysia.

Hal ini membuktikan bahwa film-film Malaysia masih didukung oleh para masyarakat lokal dan infustri perfilman nasional juga menunjukkan perkembangan yang positif.

Ini adalah cerita tentang Fadil yang jatuh ke dunia mafia yang dipimpin oleh Taji Samprit dan putranya Wak Doyok. Sebuah insiden menyebabkan Inspektur Wahab dan Inspektur Shuib mencurigai Fadil sebagai Tiger, seorang pembunuh profesional.

2. Dilan 1990 - Indonesia

Film yang menceritakan tentang kisah cinta remaja SMA yang berada di Bandung ini telah menjadi salah satu film paling banyak ditonton sepanjang masa di Indonesia, film yang diproduksi oleh Falcon Pictures ini telah dtonton oleh 4.722.000 orang.

Film ini dibuat berdasarkan novel Pidi Baiq yang sebelumnya sudah keluar dengan judul yang sama, dengan menjadikan Dilan dan Milea menjadi tokoh utama dalam film ini.

Hal tersebut menjadikan film Dilan 1990 menempati urutan kedua sebagai film yang paling banyak ditonton sepanjang sejarah, urutan pertama masih ditempati oleh film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 yang juga dibuat oleh Falcon Pictures dengan jumlah penonton 6.585.616.

3. Bad Genius - Thailand

Bad Genius yang lebih dikenal di Thailand dengan Charalrd Games Goeng merupakan film thriller Thailand tahun 2017 yang di produksi oleh Jor Kwang Films dan dirilis oleh GDH 559.

Film ini disutradarai oleh Nattawut Poonpiriya, dan membintangi Chutimon Chuengcharoensukying dalam debut aktingnya sebagai Lynn , seorang siswa straight-A yang merancang skema kecurangan ujian yang akhirnya meningkat ke tingkat internasional.

Terinspirasi oleh berita kehidupan nyata tentang kecurangan siswa, film ini mentransplantasi struktur film penciptanya ke setting ujian sekolah, dan menampilkan tema ketidaksetaraan kelas serta masalah sosial remaja.

Bad Genius dirilis pada 3 Mei 2017, menempatkan urutan pertama di box office Thailand selama dua minggu dan menghasilkan lebih dari 100 juta baht (US $ 3 juta), dan menjadi film terlaris Thailand 2017.

Film ini berhasil tampil di luar negeri. Ini memecahkan rekor penghasilan film Thailand di beberapa negara Asia, termasuk China, di mana menghasilkan lebih dari $ 30 juta, menjadikannya film Thailand yang paling sukses secara internasional.

4. Balangiga: The Howling Wilderness - Filipina

Setelah pemutaran perdana pada tahun 2017 di Quezon City International Film Festival (QCinema), film ini mendapatkan sebuah kontroversi. Dimana QCinema mengubah rating film yang tadinya untuk umum menjadi Remaja di atas 13 tahun (R13) tanpa proses hukum yang berlaku.

Masyarakat Kesejahteraan Hewan Filipina (PAWS) juga mengecam pembantaian hewan di film tersebut, dan mengatakan bahwa ini adalah pelanggaran terhadap Undang-Undang Hak-Hak Hewan.

Walapun mendapatkan protes yang keras, film ini berhasil memenangkan penghargaan Best Picture pada QCinema. Film ini menceritakan secara khusus tentang sejarah gelap Filipina, yaitu pembantaian di wilayah Balangiga.

Film ini merupakan salah satu film tentang bagian sejarah Filipina yang pernah mengalami kekerasan, namun dengan adanya film ini para masyarakat bisa mengetahui bahwa Filipina memiliki sejarah kelam pada masa lalu.

5. Pop Aye - Singapura

Pop Aye adalah film drama Singapura-Thailand 2017 yang disutradarai oleh Kirsten Tan. Film ini menceritakan tentang seorang pria saat ia mencoba untuk membawa gajahnya yang telah lama hilang kembali ke kampung halaman pedesaan mereka.

Pop Aye meruakan film Singapura pertama yang dipilih untuk diputar di Sundance, ia berkompetisi dan memenangkan Hadiah Juri Khusus di bagian Kompetisi Drama Bioskop Dunia pada Festival Film Sundance 2017.

Ini terpilih sebagai perwakilan dari Singapura untuk Film Asing Terbaik di Academy Awards ke-90, namun tidak dinominasikan.

Keberhasilan Tan dalam mengejar impian dan minatnya dalam pembuatan film disebutkan di Parlemen pada bulan April 2017 oleh Ong Ye Kung, Menteri Pendidikan dan Ketrampilan, karena ia menyoroti kebutuhan orang tua untuk membiarkan anak-anak mereka mengejar apa yang mereka inginkan.

Pop Aye telah dipilih untuk lebih dari 30 festival film internasional dan memenangkan empat penghargaan, termasuk Penghargaan Juri Khusus Cinema untuk Drama Film di Sundance Film Festival.

6. First They Kill My Father - Kamboja

First They Kill My Father adalah film yang menceritakan sejarah biografi yang diputar pada tahun 2017, film ini merupakan garapan artis Angelina Jolie dan Loung Ung.

Dengan berlatar belakang tahun 1975, film ini mengisahkan seseorang yang bernama Ung saat berusia 7 tahun yang dipaksa untuk menjadi prajurit anak-anak sementara para saudaranya dikirim ke tempat buruh saat rezim Khmer Merah.

Jolie dan Loung Ung telah sukses membuat sebuah film yang menusuk tentang pengalaman anak genosida Kamboja pada tahun 1970an.

7. Kfc - Vietnam

Film ini bercerita di Hanoi dengan memakai beberapa karakter. Menceritakan tentang dokter kanibalistik yang menggunakan ambulans setelah memukul orang-orang di jalan dan kemudian memperkosanya.

Sutradara film Kfc, Le Bình Giang yang menempuh jurusan Film di Universitas Ho Chi Mink tidak diizinkan untuk lulus karena naskah untuk filmnya dianggap terlalu keras oleh Dewan Pemeriksa.

Namun Le tidak menyerah, ia mencoba untuk mencari sponsor yang bersedia membiayai film sesuai naskah yang sudah ia buat.

Dia memenangkan Film of the Future Award di Vietnam Autumn Meeting 2013. Setelah membuat beberapa film pendek akhirnya ia membuat Kfc (2016), debut filmnya, tiga tahun kemudian.

0 comments

    Leave a Reply