May 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Update Realisasi APBN Per April, Asumsi Rupiah dan ICP Potensial Meleset

IVOOX.id, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Kamis (17/5) memaparkan evaluasi bulanan dari realisasi APBN 2018 sepanjang April 2018. Secara umum realisasi diinyatakan baik, meski ada potensi meleset di asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan nilai tukar rupiah.

Dipaparkan Menkeu, dari asumsi makro hingga April 2018, inflasi tercatat 3,4%, tingkat suku bunga SPN 3 bulan 4,1%, nilai tukar Rp13.631, harga minyak mentah US$64,1 per barel. Adapun, lifting minyak tercatat 750,3 ribu barel per hari dan lifting gas 1.155,9 ribu per barel.

Sejumlah capaian dari kinerja APBN sampai April 2018. Dari sisi defisit anggaran, tercatat Rp55,1 triliun atau turun dibanding periode sebelumnya Rp72,2 triliun. Sementara itu, defisit keseimbangan primer sebesar Rp24,2 triliun atau lebih tinggi dari tahun lalu.

Dari sisi belanja negara, hingga April 2018 sudah mencapai Rp582,9 triliun atau 26,3% dari total anggaran belanja yang sebesar Rp2.220 triliun.

Belanja pemerintah pusat untuk kementerian/lembaga (K/L) ataupun non K/L sebesar Rp331 triliun dan transfer dana ke daerah dan dana desa sebesar Rp251,9 triliun.

Sementara itu, dari sisi total penerimaan negara selama Januari-April 2018 mencapai Rp527,8 triliun atau 27,9% dari target penerimaan sepanjang tahun ini yang senilai Rp1.894 triliun. “Penerimaan dari pajak dan bea cukai mencapai Rp416,9 triliun, penerimaan non pajak sebesar Rp109,9 triliun dan hibah Rp1 triliun,” sebutnya.

Sri Mulyani menambahkan dengan belanja dan pendapatan yang baik, realisasi pembiayaan anggaran telah terealisasi sebesar 57,9% atau Rp188,7 triliun dari target.

Rinciannya, untuk pembiayaan utang Rp187,2 triliun atau 46,9% terhadap APBN. Pada periode yang sama tahun lalu, nilainya lebih tinggi yakni mencapai Rp193,6 triliun atau tumbuh negatif 3,3%.

Lalu, pemberian pinjaman Rp1,5 trilun.

Dia menyimpulkan realisasi APBN hingga April 2018 menunjukkan kinerja yang baik. Meski terdapat potensi ICP dan nilai tukar naik, tapi defisit diperkirakan tetap terjaga pada kisaran 2%. "Di UU APBN adalah 2,19%. Kami sekarang bicara di kisaran 2% atau bahkan mungkin bisa lebih rendah, kami harapkan demikian," tutur Sri Mulyani.

0 comments

    Leave a Reply