May 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pelemahan Rupiah Batasi Pembelian di Pasar Obligasi

IVOOX.id, Jakarta - Kenaikan kembali terjadi pada pasar obligasi dalam negeri meskipun hanya menguat tipis. Pelaku pasar kembali melakukan aksi belinya meski terbatas seiring dengan imbas kembali melemahnya laju rupiah.

“Pelemahan rupiah dipicu oleh terapresiasinya dolar AS seiring meningkatnya kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed,” kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Selain itu, kata dia, meningkatnya imbal hasl obligasi AS juga turut menjadi sentimen yang menahan potensi kenaikan obligasi dalam negeri. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 0,50 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun -2,77 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun -1,99 bps.

Meski masih terdapat pelemahan, adanya aksi beli membuat sejumlah obligasi acuan mampu melanjutkan kenaikannya. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 99,63% memiliki imbal hasil 5,706% atau turun -0,005 bps dari sebelumnya di harga 99,60% memiliki imbal hasil 5,711%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 105,87% memiliki imbal hasil 6,95% atau turun -0,066 bps dari sehari sebelumnya di harga 105,13% memiliki imbal hasil 7,02%.

Pada Kamis (1/2/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,22 bps di level 120,46 dari sebelumnya di level 120,20. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,07 bps di level 110,70 dari sebelumnya di level 110,62.

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,558% dari sebelumnya di level 6,560% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,723% dari sebelumnya di level 2,725% sehingga spread di level kisaran 383,5 lebih rendah dari sebelumnya 383,8.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung kembali meningkat. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA di mana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak turun tipis di kisaran level 8,01%-8,03%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 8,64%-8,66%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 9,96%-10,00%, dan pada rating BBB di kisaran 12,23%-12,58%.

Meski terdapat sentimen dari pelemahan rupiah dan pergerakan imbal hasil obligasi AS yang kembali meningkat, kata dia, masih bertahannya aksi beli dengan memanfaatkan pelemahan sejumlah harga obligasi sebelumnya diharapkan dapat mempertahankan laju pasar obligasi di teritori positif dan menahan adanya pelemahan.

Aksi beli terbatas masih dimungkinkan pada perdagangan obligasi di akhir pekan ini. “Tetap mewaspadai sejumlah sentimen yang masih dapat menahan kenaikan,” ucap Reza seraya mewanti-wanti. Selamat berinvestasi. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply