April 17, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

2019, BI Tegaskan Tak Ubah Signifikan Kebijakan Moneternya

IVOOX.id, Jakarta - Bank Indonesia menyatakan tidak akan mengubah arah kebijakannya secara signifikan pada 2019 ini, dengan tetap mengedepankan instrumen moneter untuk menjaga stabilitas, sementara instrumen makroprudensial akan dilonggarkan untuk menggenjot sektor pariwisata dan ekspor.

"Selain relaksasi kebijakan makroprudensial, Bank Sentral juga akan meningkatkan pangsa pasar ekonomi syariah dan memperdalam pasar keuangan, serta efisiensi sistem pembayaran sebagai stimulus terhadap pertumbuhan ekonomi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (2/2).

Dengan begitu, BI memberikan panduan jelas kepada pelaku pasar keuangan bahwa arah kebijakan moneter terutama suku bunga acuan sepanjang 2019 akan berfokus pada tujuan pengendalian inflasi dan nilai tukar rupiah.

"Arah di 2019, meski kebijakan moneternya pro stabilitas, namun kami di makroprudensial dorong untuk pertumbuhan ekonomi," ujar Perry.

Perry masih enggan mengungkapkan secara rinci kebijakan makroprudensial yang disiapkan untuk mendorong pariwisata. Sorotan BI pada sektor pariwisata juga ditujukan untuk memperbanyak devisa sehingga dapat mengerem laju defisit transaksi berjalan yang pada 2018 diperkirakan akan melebar hingga sekitar tiga persen PDB.

Di 2019, BI menargetkan defisit transaksi berjalan bisa menurun drastis hingga 2,5 persen PDB.

"Di makroprundensial misalnya, kami trerus mengkaji relaksasi untk instrumen apa, misalnya untuk mendorong pariwisata, ekspor dan juga UMKM," kata Perry, dikutip Antara.

Sepanjang 2018 BI juga melonggarkan makroprudensial namun untuk sektor properti. Pada saat itu, BI merelaksasi rasio nilai kredit untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sehingga syarat uang muka nasabah untuk membeli rumah menjadi lebih ringan.

0 comments

    Leave a Reply