2017, RHB Asset Optimistis Reksa Dana Saham Positif

iVooxid, Jakarta - Manajer Investasi, PT RHB Asset Management Indonesia optimistis kinerja reksa dana saham pada tahun 2017 akan kembali mencatatkan kinerja positif dibandingkan pencapaian tahun lalu.

"Kita cukup optimis untuk reksa dana saham, menurut kami produk itu akan lebih baik dari 2016 lalu," ujar Presiden Direktur RHB Asset Management Indonesia, Rima Suhaimi di Jakarta, Senin (23/1/2017).

Ia mengatakan bahwa pada 2016, komposisi dana kelolaan RHB Asset Management Indonesia sebesar 30 persennya berupa saham. Pada tahun ini, pihaknya akan lebih mendorong peningkatan dana kelolaan dengan basis saham.

"Jadi, setiap jenis aset (asset class) ada di saham, pendapatan tetap, dan pasar uang. Kita ingin tumbuh lebh banyak di saham," katanya.

Untuk mendukung harapan itu, ia mengemukakan bahwa pihaknya meluncurkan produk baru yakni RHB TM Indo-Asia Equity Fund, produk itu utamanya melalui investasi pada efek bersifat ekuitas.

"RHB TM Indo-Asia Equity Fund merupakan pilihan ideal bagi investor institusi dan individu dengan horizon investasi jangka menengah-panjang. Produk itu merupakan pilihan investasi bagi investor yang ingin ikut menikmati diversifikasi portofolio ekuitas khususnya pada perusahaan-perusahaan asing, sehingga memberikan mereka kesempatan untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan ekonomi di Pasar Asia ex-Jepang," paparnya.

Ia menambahkan bahwa dana dalam produk itu akan diinvestasikan pada saham-saham perusahaan dengan kapitalisasi besar dan menengah di Indonesia dan di Asia ex-Jepang dengan valuasi yang lebih rendah relatif terhadap perhitungan "fair value" serta memperhatikan diversifikasi dari sektor, katalis dan negara.

"Kami yakin akan pencapaian target dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp300 miliar pada akhir 2017 dari produk itu, karena respon dari investor juga positif," katanya.

Sementara target total dana kelolaan pada tahun ini, lanjut Rima Suhaimi, dana kelolaan ditargetkan dapat mencapai Rp6,7 triliun, atau meningkat dua kali lipat dibandingkan pencapaian akhir tahun lalu yang sebesar Rp3,3 triliun. (ant)