May 18, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

2 Keluarga Korban Tragedi Trisakti Dukung Jokowi

IVOOX.id, Jakarta -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat tema Mengungkap Fakta Tragedi 12 Mei '98 di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (8/2). Hadir dalam FGD tersebut ialah orang tua korban dari kerusuhan Mei 98, yakni ibu dari Heri Hartanto, Lasmiati. Dihadapan awak media dan alumni Trisakti, ia meminta negara bisa bertanggung jawab atas kejadian tersebut.


"Sekarang itu kan harusnya negara bertanggung jawab. Paling tidak minta maaf kepada pihak keluarga, terus mengakui bahwa anak kita itu sedang berjuang untuk negara. Jadi bisa diakui negara bahwa (anaknya) pahlawan reformasi itu diakuin, yang telah dijanjikan itu," ungkap Lasmiati.


Menurutnya, apa yang terjadi pada anaknya bukanlah sesuatu kecelakaan, melainkan kesengajaan untuk menembak anaknya saat peristiwa Mei 1998.


"Sekarang sudah jelas anak kita lagi kuliah di dalam kampus terus ditembak jedar jedor tapi sengaja nembaknya. Bukan karena kecelakaan itu kan. Kalau kecelakaan kan salah sasaran. Kalau ini kan sengaja aparat negara itu nembak mahasiswa,"ucapnya.


"Sampai saat ini negara belum bertanggung jawab, saya masih meminta negera untuk bertanggung jawab. Saya sedihnya sampai sekarang, saya selalu shalat 'Ya Allah semoga kebenaran terungkap'."sambungnya.


Usai FGD, Lasmiati mengatakan kedatangannya untuk menyatakan dukungan kepada calon presiden Jokowi, dengan harapan bisa menyelesaikan kasus tersebut.


"Saya dukung pak Jokowi. Saya yakin pak Jokowi itu akan menyelesaikan masalah ini dengan adil. Saya berharap periode kedua ini pak Jokowi bisa menyelesaikannya. Soalnya presiden yang sudah-sudah kan belum bisa menyelesaikannya." katanya.


Dalam kesempatan yang sama, orang tua dari korban kerusuhan Trisakti, ibu dari Hendriawan Sie, Karsiah, juga memberikan dukungannya ke Jokowi. Ia berharap Jokowi bisa menepati utangnya untuk menyelesaikan kasus tersebut.


"Janji adalah utang. Utang adalah janji. Ini anak semata wayang saya, bayangin loh. Enggak ada lagi anak. Harapan saya benar-benar memperhatikan orang tua korban, artinya dijelasin apa maunya orang tua korban. Biarlah orang yang membunuh anak saya tertawa, dan yang dibunuh tersenyum."tandasnya. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply