May 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

1.300 Personel Gabungan Amankan Hari Buruh di Jakut

IVOOX.id, Jakarta - Sebanyak 1.300 personel gabungan dari unsur TNI, Kepolisian Indonesia, dan apratur pemerintah Jakarta Utara akan dikerahkan dalam pengamanan Hari Buruh Sedunia atau May Day di wilayah Jakarta Utara, Rabu (1/5).

Kepala Polres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Budhi Susianto, menjelaskan, TNI mengerahkan tiga batalion dalam pengamanan Hari Buruh Sedunia, antara lain Batalion Artileri Pertahanan Udara 6 TNI AD, Batalion Marinir Pertahanan Pangkalan Utama TNI AL III/Jakarta, dan Batalion Komando Lintas Laut Militer TNI AL.

Sementara Kepolisian Indonesia mengerahkan lima satuan setingkat kompi dari Brigade Mobil, serta personel Polres Metro Jakarta Utara, dan Satlantas Wilayah Jakarta Utara.

Ia memimpin apel gabungan pengamanan May Day 2019 Jakarta Utara yang digelar di lapangan Mal Artha Gading, Jakarta Utara.

Dalam kesempatan itu dia juga mengatakan, Indonesia adalah negara demokrasi yang menjamin kebebasan menyampaikan pendapat dan berserikat, oleh karena itu jajarannya akan memfasilitasi, melindungi dan tentunya mengamankan kegiatan May Day ini.

Namun dia juga mengingatkan kepada para buruh agar peringatan Hari Buruh Sedunia dilaksanakan sesuai aturan dan ketentuan yang ada.

"Tentunya kami mengucapkan selamat Hari Buruh kepada teman-teman maupun saudara-saudara kita para buruh, silahkan sampaikan aspirasi mereka dan keinginan mereka, yang perlu kami ingatkan adalah dalam penyampaiannya ingat bahwa ada masyarakat lain yang juga mempunyai hak untuk melaksanakan kegiatan lainnya," kata Budhi.

Kasudin Perhubungan Jakarta Utara, Benhard Hutajulu, yang juga hadir dalam kegiatan itu menerangkan petugas dikerahkan dalam pengamanan arus lalu lintas dengan bersinergi unsur samping seperti TNI-Polri dan Satpol PP. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kemacetan pada titik kumpul massa buruh.

"Dishub berperan dalam pengamanan arus lalu lintas. Rekayasa arus lalu-lintas hanya bersifat situasional, yang artinya selama masih bisa dilalui kendaraan, maka rekayasa tidak akan dilakukan," katanya, dikutip Antara.

0 comments

    Leave a Reply